Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkuak Isu Komunikasi Amerika dan Rusia Lewat Jalur Militer, Ternyata Oh Ternyata!

Terkuak Isu Komunikasi Amerika dan Rusia Lewat Jalur Militer, Ternyata Oh Ternyata! Kredit Foto: Reuters/Anton Vaganov

Pentagon mengatakan, garis dekonflik dibuat untuk menghindari bentrokan yang tidak disengaja di wilayah udara NATO atau di darat. Selama Perang Dingin, Amerika Serikat dan Uni Soviet mempertahankan garis panas seperti itu di tingkat yang berbeda.

“Ini tidak dimaksudkan sebagai saluran pengaduan serba guna di mana kami hanya dapat mengangkat telepon dan mencatat kekhawatiran tentang apa yang dilakukan Rusia di Ukraina,” kata seorang pejabat senior pertahanan AS saat itu. 

Baca Juga: Malu-maluin, Rudal Canggih Amerika Melenceng dari Sasaran dan Hantam Rumah Warga Ukraina

Mantan duta besar AS untuk Moskow serta mantan pejabat senior Pentagon dan NATO, Alexander Vershbow, mengatakan, garis dekonflik fokus pada operasi sehari-hari.

Vershbow membuat perbandingan dengan garis dekonflik yang jauh lebih aktif untuk Suriah, di mana pasukan militer AS dan Rusia terkadang beroperasi di wilayah udara atau medan yang sama. 

"Kami telah melihat ini di Suriah, kami memiliki saluran operasional langsung yang setidaknya dapat mengklarifikasi niat selama situasi bergerak cepat," kata Vershbow kepada Reuters.

Seorang pejabat AS mengatakan, saluran dekonflik menerima panggilan dua kali sehari dalam bahasa Rusia. Seorang pembicara Rusia dari Komando Eropa AS memprakarsai panggilan itu dari Wiesbaden, Jerman.

Wiesbaden merupakan lokasi Security Assistance Group-Ukraine atau SAG-U, yang mendukung pertahanan pemerintah Kiev melawan pasukan Rusia.

Pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, pada awal konflik  garis dekonflik dapat berguna jika Amerika Serikat perlu mengevakuasi warganya dari wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina.

Ketika perang dimulai, Amerika Serikat mengira Rusia mungkin dapat dengan cepat merebut wilayah Ukraina, dan menjebak warga Amerika sebelum mereka dievakuasi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: