- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Sudah Masuk Eranya Milenial, Apakah Tata Kelola SDM di Perkebunan Sawit Masih Hadapi Tantangan?
Tak dapat dimungkiri, sektor industri perkebunan kelapa sawit masih menghadapi beberapa tantangan, termasuk soal tata kelola SDM perkebunan. Hal ini diungkapkan oleh beberapa perusahaan pada Palm Oil Human Capital Association Forum (PHCAF) di kegiatan pra acara Forum Sawit Indonesia (FoSI), di Instiper Yogyakarta, pada Senin (28 November 2022).
Melansir laman Majalah Sawit Indonesia pada Rabu (30/11), seperti diketahui, sumber daya manusia di perusahaan menjadi aset penting yang harus dijaga dan dikembangkan, jika perusahaan akan maju dan menghasilkan profit yang berkelanjutan. Namun, seiring perkembangannya, industri sawit juga menghadapi tantangan dalam tata kelolanya.
Baca Juga: Dibandingkan Bahan-Bahan Pangan Ini, Ternyata Kandungan Vitamin A di Minyak Sawit Jauh Lebih Tinggi!
Head of Human Resources Division Teladan Prima Group Sutarto Hadi mengatakan, terdapat beberapa tantangan pada tata kelola SDM industri hulu sawit (perkebunan sawit) atau ketenagakerjaan antara lain pemerintah (regulasi), global, sosial, perusahaan, dan karyawan.
“Untuk itu, kami menyiapkan strategi untuk mencegah perselisihan pada sisi ketenagakerjaan. Di antaranya dengan mekanisme keluh kesah karyawan dan forum komunikasi bipartite,” ujarnya.
Sementara itu, Human Capital Group Dept. Head Bumitama Gunajaya Agro Agus Sutrisno menyampaikan lebih detail sumber daya manusia di perkebunan sawit yang saat ini di perusahaannya banyak diisi oleh anak muda (generasi milenial).
“Kami (perusahaan) menyiapkan langlah-langkah strategis untuk mengelola sumber daya manusia milenial. Langkah dari BGA dalam berkolaborasi dengan pemimpin muda. Seperti membangun kreativitas, membangun trust, dan memberikan exposure. Mengelola SDM milenial sama dengan mengelola engagement,” tegas Agus.
Hal senada juga diungkapkan HR Director Cargill Tropical Oil Bagus Setiagung Budi Santosa, tantangan tata kelola SDM di industri sawit saat ini dan di masa mendatang yaitu ketercukupan tenaga kerja, tingkat turnover yang tinggi pada tenaga lapangan, penggunaan teknologi informasi dalam pengambilan keputusan yang terintegrasi, pengelolaan produktivitas bersanding dengan safety, serta lingkungan kerja yang inklusif.
Baca Juga: Gak Khawatir Dengar Anies Baswedan Dapat Dukungan Kaum Intoleran, Elite NasDem: Dia Inklusif...
Disampaikan Bagus, pihaknya memiliki strategi yang ditawarkan pada forum (PCHAF) antara lain mengoptimalkan reguler sharing, common data yang bisa di share untuk membantu perusahaan dalam memahami, menjadikan hubungan universitas dan industri sebagai mata rantai ekosistem sawit Indonesia, hingga membantu promosi dan kampanye di kebun bagi young planters.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar