Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Gesekan, Pertemuan Amerika dan Iran di Piala Dunia 1998 Malah Romantis

Bukan Gesekan, Pertemuan Amerika dan Iran di Piala Dunia 1998 Malah Romantis Kredit Foto: Reuters/Murad Sezer
Warta Ekonomi, Doha -

Tensi tinggi antara Amerika Serikat dan Iran, bukan pertama kali terjadi. Sejak lama, kedua negara punya riwayat hubungan geopolitik yang cukup riweuh.

Terutama, setelah revolusi Iran menggulingkan Mohammad Reza Pahlevi yang pro-Amerika, pada 1979.

Baca Juga: Kontroversial, Asosiasi Sepak Bola Amerika Edit Bendera Iran Tanpa Lambang

Di tengah ketegangan itu, Amerika dan Iran ditakdirkan berada dalam satu grup di Piala Dunia 1998 Prancis. Bersama Jerman dan Yugoslavia, kedua tim menghuni Grup F. 

Tak ingin situasi menjadi lebih runyam, Presiden Federasi Sepak Bola Iran meminta para pemain membawa karangan bunga mawar putih ke lapangan. Untuk diberikan kepada pemain AS.

Bunga-bunga ini dimaksudkan sebagai simbol perdamaian, dalam momen Piala Dunia 1998. 

Timnas Amerika dan Iran bahkan foto bersama, sebelum pertandingan dimulai. Cukup romantis.

"Presiden Federasi Iran ingin menggunakan pertandingan itu, untuk menunjukkan negaranya berada dalam cahaya terbaik," kata Petugas Media FIFA Mehrdad Masoudi kala itu.

Pertemuan di Lyon ini, terjadi 20 tahun setelah hubungan diplomatik antara kedua negara terputus akibat penyerbuan kedutaan AS di Teheran pada 1979 dan krisis sandera 444 hari berikutnya.

Hanya satu bulan sebelum kick-off, Departemen Luar Negeri AS melabeli Iran sebagai negara sponsor terorisme "paling aktif" di dunia. Sementara beberapa pejabat tinggi Iran, terus menyuarakan retorika anti-AS.

Terlepas dari ketegangan yang terlihat di aula PBB dan di Teluk Persia, skuad Iran yang dikomandoi Jalal Talebi,  memutuskan untuk memulai pertandingan dengan sinyal kuat. Bahwa satu-satunya persaingan antara Iran dan Amerika, hanya di lapangan rumput.

"Kami memutuskan untuk membuat sesuatu yang istimewa," kata Talebi, dalam video yang diproduksi ESPN.

"Mari kita masuk ke dalam, dan memberi mereka bunga yang bagus untuk mengatakan, bahwa kita di sini untuk perdamaian. Kita datang tidak untuk berperang atau apa pun," imbuhnya. 

Gayung bersambut. Amerika bersedia mengambil peran sebagai tim yang berjalan ke arah Iran.

Mereka pun foto bersama, dengan banyak pemain tersenyum, menjelang pertandingan yang penuh tekanan.

"Saya pikir itu bagus," kata Cobi Jones, yang saat itu menjadi gelandang tim AS. 

"Ini seperti tanda olahraga mengalahkan politik dan sebagainya. Itu sangat penting. Bagus kita punya foto seperti ini," ucapnya lagi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: