Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bertandang ke Aceh Malah Dilempari Telur dan Kaus Kaki Busuk, Refly Harun: Anies Dibenci, Anies Makin Disayang

Bertandang ke Aceh Malah Dilempari Telur dan Kaus Kaki Busuk, Refly Harun: Anies Dibenci, Anies Makin Disayang Anies dan AHY di DPP Demokrat | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peristiwa pelemparan telur dan kaos kaki busuk di lokasi Safari Anies Baswedan, berujung dukungan peada sosoknya. Salah satu dukungan muncul dari pengamat tata negara, Refly Harun.

Dia menyebut dengan semakin kuat 'drama' penolakan, maka Anies Baswedan maka akan makin disayang oleh pengikutnya.

Diketahui kunjungan Anies Baswedan selama dua hari di Provinsi Aceh menyisahkan peristiwa kurang mengenakkan. Sebelum acara berlangsung panitia menemukan kantor Nasdem Aceh yang dilempari telur dan kaos busuk.

Baca Juga: Tak Macam Prabowo, Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Malah Kompak Merosot, Kok Bisa?

Selain di kantor partai, lapangan bola kaki Desa Pango, tempat dilakukan jalan sehat Anies juga dilempari telur busuk oleh Orang Tak Dikenal (OTD). 

Pengakuan Ketua DPW Nasdem Aceh, Teuku Taufiqulhadi, pelaku pelemparan telur busuk di kantornya dan lokasi safari berstatus OTK.

Tindakan diakui politisi Aceh, belum pernah terjadi dalam kegiatan perpolitikan di tanah rencong tersebut. Hal ini pula bukan merupakan ciri khas politik di Aceh. 

Pengamat Tata Negara Refly Harun menilai jika politik yang dilakukan OTD ini merupakan politik kotor. Bahkan dalam prediksinya, saat semakin banyak upaya 'menjegal' Anies Baswedan maka sosok mantan Gubernur DKI Jakarta ini akan semakin didukung.

"Anies semakin dibenci, maka akan semakin disayang," ujarnya di akun chanel YouTube miliknya.

Dia meminta polisi bertindak tegas.

"Jika ini benar, harus ditangkap. Bukan orang yang mengkritik yang ditangkap. Pelaku ini yang benar-benar harus ditangkap karena jelas-jelas menganggu ketertiban dan keamanan umum. Tidak harus menunggu laporan," ujar Refly.

Bahkan menurut Refly memastikan jika cara ini merupakan politik yang dilakukan orang bayaran. 

"Pelaku lapangan, bukan orang sesungguhnya. Kalo orang bayaran, tergantung suruhan. Bisa jadi bukan kehendak mandiri dia, namun ada stuktur yang menyuruh dengan iming-iming fasilitas," ujarnya.

Refly mengungkapkan perbedaan orang yang menyuruh dan pelaku lapangan melakukan politik terlihat dari motifnya. Keduanya memiliki perbedaan motif.

"Bedakan pelaku yang punya motif, atau dibalik layar. Itu jelas," imbuh dia.

Dia pun mengajak sobat RH Chanel-panggilan pengikut media sosialnya agar bisa berfikir bijaksana atas tuduhan peristiwa tersebut malah dilakukan partai pendukung Anies Baswedan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: