Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Hadapan Petani Milenial, Sekda Jabar: Jadilah Penerus Pertanian Jabar

Di Hadapan Petani Milenial, Sekda Jabar: Jadilah Penerus Pertanian Jabar Kredit Foto: Biro Adpim Setda Pemdaprov Jabar
Warta Ekonomi, Bandung -

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja memberi wejangan kepada para petani milenial sebagai generasi penerus pertanian di Jawa Barat (Jabar). 

Menurut Setiawan, para peserta program Petani Milenial menjadi tumpuan regenerasi petani yang jumlahnya saat ini semakin sedikit. 

Baca Juga: Kisah Sukses Petani Milenial, Rela Lepas Gaji Rp12 Juta Demi Jadi Petani Jamur Tiram

Ketika generasi muda ikut berkontribusi, maka sektor pertanian punya peluang besar terus bertahan bahkan berkembang menjadi sektor yang diandalkan Jabar dalam menghadapi krisis, dengan ilmu dan metode pertanian berbasis teknologi, inovasi, dan kolaborasi. 

"Ada satu keyakinan kalau kita melihat pertumbuhan ekonomi bisa bertahan karena sektor pertanian, kita menopang dengan sangat baik," ujar Setiawan Wangsaatmaja saat membuka Bimtek Petani Milenial Gelombang IX/2022 di Ballroom Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Kamis (1/12/2022).

Setiawan menekankan 10 kemampuan yang harus dimiliki para petani muda agar cepat berkembang. Pertama, kemampuan menyelesaikan masalah, berpikir kritis, kreatif, kemampuan mengelola dan menggerakkan orang, berkolaborasi, mampu berinteraksi, kemampuan menilai dan mengambil keputusan tepat, berorientasi pelayanan, serta kemampuan bernegosiasi dan mudah beradaptasi. 

Baca Juga: Peduli Petani, Relawan Mbak Puan Bagi-Bagi Sembako di Magetan

"Skill ini tidak terbatas, (bisa berlaku) di bidang apapun. Seperti contoh teknik negosiasi, mau tidak mau kalian harus memiliki. Jadi bukan hanya pintar memproduksi tapi bagaimana barang yang sudah terbentuk ini dinegosiasikan dengan offtaker, Anda harus punya itu," kata Setiawan. 

Menurutnya, petani milenial saat ini menghadapi tiga disrupsi sekaligus, yakni pandemi COVID-19, industri 4.0, dan pemanasan global. Petani milenial dituntut mampu memanfaatkan peluang dengan menggunakan teknologi digital, dan tahu komoditas mana yang bakal bertahan di tengah ketidakpastian cuaca. 

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, menekankan tiga peran besar sektor pertanian Jabar dalam ekonomi Indonesia. 

Pertama, sebagai salah satu daerah utama penghasil kebutuhan pokok masyarakat khususnya beras. Data BPS 2022, Jabar mampu meningkatkan kontribusi 16,75 persen menjadi 17,28 persen.

Baca Juga: Harga Tandan Buah Segar Petani Sawit Naik Menjadi Rp2.761,7 per Kilogram

"Sektor pertanian juga memiliki peran cukup besar sebagai sumber lapangan kerja bagi masyarakat. Faktanya sampai dengan 2018, hampir ada 3.8 juta keluarga tani yang bergerak dalam sektor pertanian,” jelasnya. 

Sektor pertanian Jabar, kata Dadan, juga menjadi penyumbang devisa negara. Nilai ekspor pertanian Jabar sampai Oktober menurut data dari Stasiun Karantina Kelas 1 Bandung, menyumbangkan Rp353 miliar. 

Baca Juga: Dongkrak Sektor Pertanian, Mentan SYL Dukung Pengelolaan Benih Unggulan: Mari Kita Bela Negara!

Namun demikian, sektor pertanian harus didukung sumber daya manusia, permodalan yang mumpuni, lahan pertanian, serta ilmu pertanian dan pemasaran yang advance.  

Peserta program Petani Milenial gelombang IX/2022 tercatat  600 orang dari target 694 orang. Peserta berasal dari 18 kabupaten/kota. Bimbingan teknis juga diikuti  para penyuluh pertanian dan pendamping petani milenial secara daring.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: