Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Pilpres 2024, Presiden Jokowi Disebut Tengah Ketakutan karena Hal Ini…

Jelang Pilpres 2024, Presiden Jokowi Disebut Tengah Ketakutan karena Hal Ini… Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

“Dia menyampaikan, kita nih banyak pak, kita siap tempur. Nah, saya heran seorang pejabat publik pendukung Jokowi bicara kuantiti, harusnya dengan Presiden bicara kualitas dong. Kemudian coba pakai bahasa-bahasa kata diksi tempur. Siapa yang mau ditempuri? Kita tidak pada posisi kampanye,” ujar Immanuel.

Baca Juga: Waduh Gawat! Anak Buah Megawati Cium Manuver Gerakan Nusantara Bersatu Relawan Jokowi: Ingin Menggalang Kekuatan untuk Menekan…

Ia menegaskan, hingga saat ini keberadaan relawan Jokowi masih ada, namun terbagi dalam beberapa kelompok. Yakni kelompok relawan yang mencari uang, kelompok yang mencari jabatan, dan kelompok yang menjilat Presiden.

“Relawan Jokowi masih ada ga? Ya masih. Masih ada yang nyari duit, masih ada yang nyari jabatan, masih ada yang menjilat,” kata dia.

Immanuel menilai, kelompok-kelompok relawan itulah yang bisa menciptakan seorang pemimpin menjadi monster dan membahayakan demokrasi. 

Selain itu, Immanuel juga menyinggung soal pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait gaya kepemimpinan Jokowi yang bukan memobilisasi, namun turun ke bawah atau melakukan blusukan.

Baca Juga: Kecam Keras Acara Nusantara Bersatu Relawan Jokowi di GBK, Anak Buah Megawati Nggak Main-main: Saat Ini Urgensinya Apa?

“Artinya partai pengusungnya sudah melakukan kritikan terhadap gaya style politiknya Presiden. Kedua, gaya mobilisasinya relawan-relawan. Ketiga ada banyak hal yang menurut partai pendukungnya itu sudah tidak sesuai,” kata dia.

“Saya lihat ini even Jokowi atau even relawan yang paling terburuk yang pernah saya lihat dan saya rasakan di antara semua,” tambah Immanuel.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: