Erick Thohir Ungkap Utang Garuda Indonesia Turun Signifikan, Besarannya Hampir 50%
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan langkah restrukturisasi yang diambil PT Garuda Indonesia (Persero) mulai memuilihkan Kesehatan keuangan perusahaan. Jumlah hutang misalnya kata Erick menurun sangat siginifikan hampir 50%.
“Secara ekuiti tadinya minus 53 sekarang minus 1,5. Jadi sudah menurun jauh dari cengkaraman hutang dan lain-lainnya. Bahkan di Juni 2022 (Garuda) sudah mulai menciptakan laba US$3,8 juta,”Kata Erick di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Selain itu, untuk menyelamatkan Garuda Indonesia dari kebangkrutan, pemerintah juga mengucurkan penyertaan modal negara (PMN) kepada Garuda.“ Makanya kita juga mendorong PMN bisa dilakukan tidak lain untuk mempercepat keberadaan pesawat-pesawat terbang untuk menanggulangi harga tiket yang cukup naik turun,"tegasnya.
Seperti diketahui sepanjang 2020 Garuda mencatatkan kenaikan hutang hingga 229% dibanding pada tahun sebelumnya. Utang perusahaan naik dari US$ 3,8 miliar pada Desember 2019 menjadi US$ 12,73 miliar pada akhir 2020.
Memasuki 2021 kondisinya belum membaik dimana utang Garuda sudah menumpuk hingga Rp70 triliun. Kementrian BUMN sendiri mengungkapkan kebutuhan dana penyelamatan Garuda mencapai US$ 936 juta atau lebih kurag Rp13,5 triliun
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: