Relawan Heran Anies Dilaporkan ke Bawaslu: Cuma Anies Calon yang Ditakuti di Pilpres 2024
Relawan Go-Anies merespons aksi penolakan kelompok tertentu terkait safari politik Anies Baswedan. Ketua Umum Kordinator Nasional Relawan Go-Anies, Sirajuddin Abdul Wahab, mengeklaim menghadapi Pilpres 2024, hanya Anies calon yang ditakuti.
Menurutnya, penjegalan terhadap safari bakal capres dari Partai NasDem itu merupakan upaya politik yang tidak fair dan tidak mencerminkan keadaban politik Indonesia. Dia menduga, aksi itu merupakan agenda politik segelintir orang yang mulai ketakutan akibat makin kuatnya posisi Anies dalam pilpres 2024.
Baca Juga: Capresnya 'Disenggol', NasDem Langsung Pasang Badan: Bela Anies Habis-habisan!
"Upaya politik untuk menjegal Anies sudah mulai marak terjadi, bahkan sudah mulai ada yang melaporkan Anies di Bawaslu RI. Lalu atas dasar apa Anies disebut melanggar pemilu? Dia belum dinyatakan oleh KPU sebagai Peserta Pemilu, objek Laporanya tidak jelas dan tidak memiliki dasar apapun," jelas Sirajuddin, dikutip Kamis (8/12).
Proses pemilu belum saat ini baru berada dalam tahap verifikasi peserta pemilu (verifikasi Partai Politik) dan tidak ada satupun calon presiden yang diumumkan oleh KPU. Ini juga menjadi pertanyaan, kenapa Bawaslu mau menerima laporan tersebut padahal objek laporannya tidak ada?
Dijelaskan, perjalanan Anies keliling daerah itu bukan dalam rangka sebagai Calon Presiden, melainkan sebagai masyarakat biasa yang kebetulan adalah bakal calon presiden. Catat, bakal calon presiden, bukan calon presiden, tegas Sirajuddin.
"Adapun penyambutan masyarakat di berbagai daerah itu adalah penghormatan, rasa kecintaan pada Anies, serta adanya keinginan besar pada arus perubahan di pemilu presiden 2024. Selain itu, budaya ketimuran bangsa Indonesia sangat menghormati tamu yang datang berkunjung ke daerahnya," lanjutnya.
Baca Juga: Relawan Jokowi Ramai-ramai Mau Kemah di IKN, Rocky Gerung: Baguslah, Biar Anies Gak Ada yang Ganggu!
Sirajuddin menyebut pihaknya bertanya-tanya mengapa Anies dianggap melanggar aturan kampanye padahal tidak ada larangan apapun yang dikeluarkan KPU maupun Bawaslu. Karenanya, dia berharap masyarakat menyambut pemilu 2024 dengan semangat persatuan dan sportivitas.
"Mari kita adu gagasan, narasi, karya-karya yang dapat dinilai oleh masyarakat, jangan adu sentimen karena itu bisa memecah belah, sebagaimana yang terjadi dalam pilpres 2019. Kita tidak mau mengulangi kesalahan yang sama," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum