Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nggak Ada yang Salah dengan Anies Baswedan Tikung Prabowo Subianto, Hal yang Sama Dilakukan Jokowi di 2014!

Nggak Ada yang Salah dengan Anies Baswedan Tikung Prabowo Subianto, Hal yang Sama Dilakukan Jokowi di 2014! Anies Baswedan | Kredit Foto: Instagram Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manuver partai dan aktor politik terus berlangsung menjelang pemilu 2024. Mengenai perkembangan yang ada, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai kekecewaan Partai Gerindra kepada Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat wajar.

Hal tersebut dia ucapkan untuk menyoroti pernyataan Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade yang menilai Anies tengah menikung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Andre juga mengaku kecewa dan menilai Anies tak beretika lantaran tidak menemui Prabowo sebelum menerima ajakan Partai NasDem untuk maju dalam Pilpres 2024.

Baca Juga: Jika Jadi Presiden, Proyek IKN Jokowi Bakal Diberangus? Jawabannya Sungguh Mengejutkan! Anies Baswedan: Kita Ingin Agar…

“Apa yang dilakukan Anies itu merupakan siasat poltik dan wajar saja. Memang begitu modelnya,” ujar Adib dilansir dari GenPI.co, Senin (12/12).

Menurutnya, bukan hanya Anies yang dianggap mengkhianati Partai Gerindra. Hal tersebut, kata Adib, juga sempat dialami Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Anggapan soal menikung dan berkhianat kepada Prabowo juga dialami Jokowi karena pernah didukung Partai Gerindra dalam Pilgub DKI Jakarta 2012,” tuturnya.

Adib menilai hal tersebut sempat membuat Partai Gerindra gusar lantaran orang yang didukung justru mengalahkan Prabowo dalam Pilpres 2014.

“Anies juga demikian. Meskipun dirinya sempat mengatakan tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden jika melawan Prabowo,” kata dia.

Baca Juga: Sempat Diprediksi Bakal Jadi 'Gembel' Setelah Selesai Menjabat, Eh Ternyata Malah Moncer: Berkah Buat Anies Baswedan!

Akan tetapi, menurut Adib, hal tersebut sangat wajar mengingat politik di Indonesia masih minim etika dan moral.

“Khususnya terkait politik halal, sangat jauh metode seperti itu di Indonesia. Sebab, Indonesia masih menerapkan poltik transaksional,” ujar Adib.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: