Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yakin ke Depan Indonesia Terbebas dari 'Awan Hitam', Menko Airlangga: Dua Tahun ini Kita Bisa Survive

Yakin ke Depan Indonesia Terbebas dari 'Awan Hitam', Menko Airlangga: Dua Tahun ini Kita Bisa Survive Kredit Foto: Ist

Melambat

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal mengungkapkan ekonomi domestik akan berperan penting dalam menopang perekonomian Indonesia tahun depan di tengah kelesuan ekonomi global.

Indonesia diprediksi mampu bertahan pada fase suram tersebut, meski mendapati pelambatan.

"Karena ekonomi domestiknya, konsumsi dalam negerinya masih bagus. Menurut saya, itu yang menopang pertumbuhan. Tapi ada tekanan global, ini yang sedikit mereduksi pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.

Menurut Faisal, ekonomi Indonesia memang dipastikan tetap terdampak kondisi ekonomi global lewat perdagangan ataupun investasi, meski tidak seberat yang terjadi pada negara ASEAN lain seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Pelambatan ekonomi akan banyak disebabkan oleh neraca perdagangan.

"Karena kita prediksikan net ekspor yang pada tahun ini dan khususnya pada tahun 2021-2022 itu tinggi sekali dan itu menopang pertumbuhan ekonomi kita sehingga bisa sampai 5% kita prediksikan sampai 5% di tahun ini, di tahun depan itu sudah mulai menipis net export-nya," ungkapnya.

Menurutnya, ekspor bersih (net export) memang berkurang besaran nilainya, namun masih surplus. Pengurangan itu dipengaruhi perlambatan ekonomi global. Di sisi lain, harga beberapa komoditas yang sempat menikmati windfall profit juga mengalami penurunan. Komoditas energi yang sebelumnya menjadi andalah ekspor juga mengalami pelambatan.

"Dan ada juga efek dari harga komoditas yang sudah mulai turun. Juga terutama yang non energi yang menjadi andalan. Harga komoditas andalan kita yang non energi itu ada sedikit perlambatan," tambahnya.

Hal itu yang mengakibatkan ekspor bersih Indonesia mengalami penyempitan dan otomatis berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi tahun depan.

"Ini yang kemudian menyebabkan net ekspor nya menyempit otomatis juga kontribusi terhadap pertumbuhan ekonominya itu juga berkurang," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: