Menko Luhut: Gerakan BBI Bantu Lampaui Target Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri
Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) tingkatkan realisasi belanja Produk Dalam Negeri (PDN) bahkan hingga melampaui target. Per 12 Desember realisasi belanja PDN oleh pemerintah dan BUMN mencapai Rp 651,8 triliun dari target Rp400 triliun. Sekitar 15% untuk belanja UMKM. Hal ini dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, dalam Malam Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2022 di Jakarta kemarin.
“Ini persoalan yang sangat kompleks, tapi saya kaget tahun ini dengan kerja sama kita yang begitu hebat semua stakeholder angkanya lebih jauh dari yang kita prediksi," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/12/2022).
Baca Juga: Menparekraf: Sinergi Program BBI dan BBWI Mampu Bangkitkan Sektor Parekraf Tanah Air
Menurutnya, BPS menyatakan dengan target sebesar Rp 400 triliun tahun ini dapat berdampak pada 2 juta lapangan kerja serta pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 1,72%. Selain itu, program ini dapat mengurangi potensi korupsi karena telah menggunakan e-katalog.
"Ini akan menciptakan lapangan kerja untuk UMKM kita, mengurangi kemiskinan dan stunting karena adanya pemberdayaan di sana-sini," ujarnya.
Dalam hal ini Pemerintah dan BUMN terus mendorong pembelanjaan produk dalam negeri. “Kalo ini bertahap bisa kita lakukan menjadi produk dalam negeri dan dibeli sama pejabat kita semua, itu sama seperti investasi 100 miliar USD. Kita cari investasi 5-10 milliar USD dengan berbagai macam cara, tapi ini dari kantong kita sendiri dengan kita ajak semua akan punya dampak yang bagus,” tambah Menko Luhut.
Lebih lanjut, Menko Luhut memaparkan bahwa BBI juga terus memperkuat sisi demand, melalui perluasan akses pasar dan optimalisasi belanja Produk Dalam Negeri atau PDN oleh K/L, BUMN, dan Pemda. Di sisi suplai, UMKM diperkuat dengan pendampingan selama tiga bulan, diakhiri acara harvesting/panen UMKM. Ia mengapresiasi kerja sama seluruh pihak atas pencapaian ini.
“Kalo hari ini kita bisa melihat hasil yang bagus. Ini adalah satu bukti kolaborasi yang baik antar Kementerian dan Pemda dan terus terang saya bangga melihat ini. Semua kita bahu membahu tidak ada yang lepas. Kalo kita mau apa yang tidak bisa kita lakukan, kita satu tim,” lanjut Menko Luhut.
Di samping itu, pada tahun 2023 Pemerintah akan memperkuat sisi demand dan berinovasi melalui kolaborasi dengan PDN dan Bangga BerWisata di Indonesia (BBWI). UMKM di daerah butuh banyak pembeli. Dengan mendorong perjalanan wisata dalam negeri, multiplier effect akan terjadi. Peluncuran BBWI adalah sebagai program kolaboratif pemerintah, masyarakat, asosiasi dan industri, dengan target 1,4 miliar perjalanan wisatawan nusantara, atau 2x dari capaian tahun ini. Upaya ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan pariwisata senilai Rp 3.281 triliun atau setara 18% PDB nominal.
Peluncuran BBWI ini juga sejalan dengan potensi permintaan pariwisata dalam negeri masih akan kuat hingga 13 tahun ke depan. Hal ini dilihat dari komposisi penduduk di usia-muda dewasa masih besar dan hingga tahun 2035 komposisi ini konsisten tinggi. Oleh karena itu, optimalisasi berbagai potensi untuk penguatan ekonomi dapat dicapai.
“Kita harus bangga kita sudah ada 5 tourist destination (Daerah Pariwisata Super Prioritas/DPSP). Itu semua spot-spotnya kita perbaiki dan kelola. Kita dorong rakyat kita untuk (berwisata) di dalam negeri supaya ekonomi kita berputar. Ayo kita berwisata di dalam negeri. Ayo kita harus menjadi bangsa yang cinta produk dalam negeri,” tutup Menko Luhut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Lestari Ningsih