Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hillcon Raih Kontrak Proyek Infrastruktur di Kawasan Industri Stardust Estate Investment Senilai US$123 Juta

Hillcon Raih Kontrak Proyek Infrastruktur di Kawasan Industri Stardust Estate Investment Senilai US$123 Juta Kredit Foto: Hillcon
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Hillcon Tbk (Hillcon) melalui Anak Usahanya yakni PT Hillconjaya Sakti memperoleh kepercayaan dari PT Satya Amerta Havenport, yang merupakan perusahaan pengelola pelabuhan di dalam kawasan industri Stardust Estate Investment (SEI), untuk mengerjakan proyek infrastruktur nikel di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Adapun nilai kontrak kerjasama yang akan mulai berlaku pada tahun 2023 ini mencapai US$ 123 juta.

Kolaborasi ini dituangkan melalui penandatanganan Kontrak Pembangunan Pelabuhan antara Hillcon dan PT Satya Amerta Havenport. Adapun penandatanganan kontrak tersebut dilakukan pada 18 Juli 2022 oleh Hersan Qiu selaku Direktur Utama Hillcon dengan Wisma Bharuna selaku Direktur Utama PT Satya Amerta Havenport dan Direktur Utama PT Gunbuster Nickel Industri.

Hersan mengemukakan, kerjasama ini semakin menegaskan posisi Hillcon sebagai salah satu pemain utama di industri nikel Tanah Air. Ia menegaskan, Hillcon memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik seiring posisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia.

Baca Juga: Bahan Baku Nikel Indonesia Melimpah, Pemerintah Didorong Siapkan Regulasi dengan Matang

“Dengan adanya kerjasama ini, kami meyakini dapat mengembangkan bisnis dan meningkatkan kinerja Perseroan,” ujarnya.

Kawasan Industri Stardust Estate Investment (SEI) merupakan kawasan industri modern dengan bidang usaha utama di industri nikel yang berada di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah.

Kawasan Industri SEI memiliki tenant yang akan menempati kawasan tersebut yaitu PT Gunbuster Nickel Industry (1.800.000 ton/tahun ferronikel), PT Nadesico Nickel Industry (1.800.000 ton/tahun ferronikel), dan PT Ideon Nickel Industry Satu (150.000 ton/tahun ferronikel). Kawasan Industri SEI yang diprakarsai oleh Jiangsu Delong Group, tercatat sudah membangun empat proyek yang tersebar di Kendari dan Morowali Utara.

Selain di Kabupaten Morowali Utara, Hillcon juga memiliki sejumlah proyek nikel di Provinsi Maluku Utara. Perseroan terlibat dalam dua bidang utama yakni sebagai mining contractors dan infrastructure expert. 

Baca Juga: Berpeluang Jadi Produsen Listrik Terbesar di Dunia, Indonesia Harus Serius Garap Hilirisasi Nikel

Adapun Maluku Utara tercatat sebagai Provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia pada kuartal III 2022 yakni mencapai 26,94 % atau hampir 27% secara kumulatif. Sedangkan laju inflasi Provinsi Maluku Utara tercatat hanya 3,3%.  Angka ini merupakan prestasi yang besar, karena menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat inflasi Indonesia pada Oktober 2022 sebesar 5,71% secara tahunan.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan, salah satu penopang utama tingkat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku Utara adalah hilirisasi nikel.” Dengan adanya hilirisasi nikel, yang diekspor bukan lagi berupa bahan baku melainkan berupa barang jadi, dimana hal ini tentu meningkatkan nilai jual nikel di pasaran,” ujar Presiden.

Oleh karena itu, sebagai kontraktor pertambangan nikel yang bekerja di daerah Sulawesi dan Maluku Utara yang merupakan basis tambang nikel di Indonesia, Hillcon berhasil terus mencatat pertumbuhan kinerja yang sangat baik dan mengesankan. Manajemen Hillcon optimistist dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan sejalan dengan semakin banyaknya permintaan untuk melayani proyek-proyek baru di industri pertambangan nikel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: