Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Hulu Energi Klaim Agresif Temukan Sumber Daya Gas

Pertamina Hulu Energi Klaim Agresif Temukan Sumber Daya Gas Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengklaim terus berupaya meningkatkan kinerja untuk mendukung ketahanan energi nasional denga terus mengeksploradi sumber daya gas yang ada. 

Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng mengatakan, sepanjang tahun 2022, PHE menjalankan strategi operasi masif dan agresif melalui keberhasilan sejumlah pengeboran eksplorasi yang menghasilkan penambahan sumber daya 2C terambil sebesar 144 MMBO untuk minyak dan 931 BCFG untuk gas. 

"Sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) pemerintah pada tahun 2060, PHE memiliki strategi transisi energi melalui peningkatan pemanfaatan energi gas yang ramah lingkungan, program dekarbonisasi dan inovasi teknologi Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS) dan Carbon Capture Storage (CCS),” ujar Muharram dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (15/12/2022). 

Baca Juga: Kebutuhan Energi Terus Meningkat, Pertamina Hulu Energi Pastikan Energi Nasional Aman

Muharram mengatakan, temuan cadangan gas ini didukung dari keberhasilan pengeboran eksplorasi sumur Sungai Gelam Timur-1, Wilela-001, Bajakah-001, Kolibri-1, Manpatu-1X, Markisa-001, dan GQX yang telah di validasi besaran sumber dayanya di tahun 2022.

Sementara untuk discovery R-2, S-2, Sungai Rotan-1, dan Kembo-001 akan di catatkan di tahun 2023.  Selain itu sebagai bagian dari value chain Pertamina integrated energy company, PHE juga didukung oleh infrastruktur Subholding Gas. 

Dalam melakukan kegiatan eksplorasi, PHE menerapkan beberapa teknologi terkini, antara lain 2D Seismic Broadband dengan Panjang lintasan lebih dari 32.000 km yang merupakan Survei Seismic Offshore terpanjang di Asia Pasifik selama 10 tahun terakhir, Full Tensor Gradiometry (FTG) yang baru pertama kali digunakan di Indonesia, serta 2D Vibroseis Acquisition yang memiliki teknologi mutakhir untuk evaluasi target sub-vulkanik yang lebih baik melalui penerima nirkabel. 

Lanjutnya, mengenai inovasi LPG Production Booster System di Kilang Badak LNG Bontang. Teknologi tersebut dapat meningkatkan produksi LPG untuk wilayah Bontang hingga 323 persen sebesar 603 M3 per hari. 

“Dengan penemuan teknologi ini, memberikan harapan bahwa kita bisa menghasilkan tambahan produksi LPG nasional, yang secara otomatis dapat mengurangi impor LPG. Efisiensi atau mengurangi penggunaan energi secara cermat dan hemat bisa memberikan kontribusi pada penurunan karbon emisi,” ujarnya. 

Selain itu, PHE juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environment, Social, dan Governance (ESG).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: