Jokowi Sindir Negara Arogan di Depan Uni Eropa: Hapuslah My Standard Is Better Than Yours
Kemitraan negara-negara anggota ASEAN dan Uni Eropa harus didasaran pada kesetaraan dan tidak boleh ada pemaksaan, kata Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa (EU) di Brussels, Belgia.
Baca Juga: Jokowi Mau Hubungan ASEAN dan Uni Eropa Setara, Begini Strateginya
"Jika ingin kita membangun sebuah kemitraan yang lebih baik maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan dan tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours," kata Presiden seperti disaksikan secara virtual melalui akun YouTube Sekretariat Presiden dari Jakarta.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa selama 45 tahun, kemitraan ASEAN dan Uni Eropa telah membuahkan hasil yang baik. Namun, di sisi lain, Kepala Negara juga mengakui bahwa tidak semua kemitraan baik-baik saja sehingga banyak perbedaan yang harus diselesaikan.
Oleh sebab itu, ia meminta negara-negara anggota Uni Eropa untuk dapat bermitra dengan kesetaraan terhadap ASEAN.
Apalagi selama beberapa dekade, kawasan Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse atau kerja sama yang saling menguntungkan karena memanfaatkan keunggulan dan produktivitas masing-masing negara.
"Semua proyeksi mengatakan bahwa Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan. Dengan demikian, kemitraan dengan ASEAN dipastikan akan menguntungkan," kata Presiden.
Berdasarkan hasil survei dari EU-ASEAN Business Council, sebanyak 63 persen responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.
Sementara itu, 69 persen responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam dua tahun ke depan. Kemudian, 97 persen responden berharap adanya percepatan perundingan FTA ASEAN-EU dan anggotanya.
"Mari kita bangun kemitraan yang setara dan saling menguntungkan dari pandemi dan krisis multidimensi yang kita hadapi saat ini. Kita petik pelajaran penting bahwa to grow and to prosper together is the only option. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara. Let us have a better future together," tutup Presiden Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto