Nomor Lima Dianggap Jadi Nomor Keberuntungan Bagi Nasdem: Erat dengan Pancasila dan Mudah Diingat Umat Muslim!
Partai NasDem telah mendapatkan nomor urut sebagai peserta Pemilu 2024 mendatang. Partai yang diketuai Surya Paloh ini rupanya masih diperbolehkan menggunakan nomor urut mereka pada Pemilu 2019 lalu, yakni nomor lima.
Nomor itu disambut dengan girang dan penuh syukur oleh Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali. Menurutnya, nomor urut 5 merupakan angka spesial bagi NasDem.
Ali mengatakan, nomor urut 5 mencerminkan sila-sila yang terkandung dalam Pancasila. Hal ini diungkapkannya dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Baca Juga: Bersihkan Jejak Anies Baswedan, Debat Elite Megawati dan Kubu NasDem Akan Manuver Heru Budi Hartono
"Nomor urut lima bagi Nasdem tentunya ini menjadi nomor yang sangat istimewa karena ketika kita bicara kebangsaan, kita mengingat Pancasila, lima sila Pancasila dan tentunya Nasdem," ucap Ali Kamis (15/12/2022).
Tak cuma Pancasila, Ali juga menjelaskan bahwa nomor 5 terasa spesial karena mudah diingat oleh kalangan umat Muslim. Ini tak lain karena Islam memiliki 5 rukun yang menjadi pilar untuk menjalankan kewajiban beragama.
Berdasarkan kedekatan nomor lima dengan Pancasila dan umat Muslim, Ali pun berharap Nasdem diberi keberkahan sehingga mampu menang dalam kontestasi Pemilu 2024. Jika tidak menang, Ali menargetkan paling tidak NasDem bisa berada di urutan dua teratas.
"Di (Pemilu) tahun 2019, partai Nasdem menjadi nomor empat, dan dengan nomor urut yang sama (5), Nasdem berharap 2024 paling tidak berada di nomor dua," tandasnya.
Terakhir, Ali menyatakan NasDem siap menyongsong Pemilu 2024, serta menjaga ekosistem demokrasi yang aman dan damai. Ini demi terhindar dari segala bentuk informasi palsu yang berpotensi memecah belah bangsa.
"Nasdem siap menyongsong Pemilu 2024 dan berkomitmen untuk menjadi Pemilu yang demokrasi, Pemilu yang aman dan damai, jauh dari berita-berita hoaks dan memecah belah," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty