Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Lagi Orang Paling Tajir di Bumi, Elon Musk Jual Saham Tesla Rp55 Triliun

Bukan Lagi Orang Paling Tajir di Bumi, Elon Musk Jual Saham Tesla Rp55 Triliun Kredit Foto: Instagram/Elon Musk
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Tesla Elon Musk telah menjual 22 juta saham lagi di kendaraan mobil listriknya senilai USD3,58 miliar (Rp55,9 triliun), di pembuat mobil listrik Tesla.

Saham tersebut dijual pada hari Senin, Selasa dan Rabu pekan ini, menurut pengajuan kepada regulator keuangan AS. Sehingga total saham Tesla yang dijual oleh Musk selama setahun terakhir menjadi hampir USD40 miliar (Rp624 triliun).

Melansir BBC International di Jakarta, Jumat (16/12/22) awal pekan ini, Musk kehilangan posisinya sebagai orang terkaya di dunia. Namun, belum diketahui alasan penjualan saham terbaru tersebut.

Meski demikian, miliarder ini tetap menjadi pemegang saham terbesar Tesla dengan 13,4% saham, menurut penyedia data pasar keuangan Refinitiv.

Baca Juga: Perkenalkan Orang Terkaya Dunia Baru yang Tendang Elon Musk: Bernard Arnault, Taipan Barang Mewah Dunia

Bulan lalu Musk mengungkapkan bahwa dia telah menjual 19,5 juta saham Tesla senilai USD3,95 miliar (Rp61,6 triliun), hanya beberapa hari setelah menyelesaikan pengambilalihan platform media sosial Twitter senilai USD44 miliar (Rp689 triliun).

Tesla adalah salah satu saham dengan kinerja terburuk di antara pembuat mobil besar dan perusahaan teknologi tahun ini, karena investor khawatir pembelian Twitter oleh Musk mengalihkan perhatiannya ke Twitter.

Pada hari Rabu, nilai saham Tesla yang terdaftar di indeks Nasdaq yang padat teknologi di New York ditutup di bawah USD500 miliar (Rp7.809 triliun) untuk pertama kalinya sejak 2020.

Pada akhir tahun lalu, perusahaan tersebut bernilai lebih dari USD1 triliun tetapi nilainya merosot dalam beberapa bulan terakhir.

Musk menyelesaikan pengambilalihan Twitter pada bulan Oktober dan sejak itu telah memfokuskan sebagian besar waktunya pada bisnis. Ia juga menjual saham Tesla senilai miliaran dolar untuk membantu mendanai pembeliannya, yang membantu mendorong turunnya saham tersebut.

Selain itu, investor juga khawatir bahwa permintaan mobil listrik perusahaan mungkin melambat, karena ekonomi melemah, biaya pinjaman yang lebih tinggi membuat pembeli enggan dan perusahaan lain meningkatkan penawaran kendaraan listrik mereka.

Tesla juga terkena penarikan, serta penyelidikan pemerintah tentang kecelakaan dan fitur autopilotnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: