Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Sebut PDIP Akan Pilih Capres Berdasarkan Ideologis, Puan Maharani?

Pengamat Sebut PDIP Akan Pilih Capres Berdasarkan Ideologis, Puan Maharani? Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa pencapresan dari internal PDIP terus jadi sorotan publik. Mengenai perkembangan yang yang ada, Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, PDIP bakal mengusung calon presiden (capres) yang kendal dengan ideologi partai. Siapapun tokohnya.

Seperti diketahui, muncul nama-nama capres yang akan diusung PDI Perjuangan di Pilpres 2024, seperti Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

“Menurut saya, pembeda paling mendasar antara PDI Perjuangan dengan partai politik (parpol) lainnya yang tidak punya tokoh sentral adalah ideologi. PDI Perjuangan ini masih menjadi parpol yang ideologinya kuat, sehingga bisa memiliki jaringan sampai akar rumput,” kata pria yang disapa Hensat tersebut dilansir dari AKURAT.CO, Sabtu (17/12/2022).

Baca Juga: Dedek Prayudi: Anies Itu Hanya Jago Kumpulkan Penghargaan, Tapi Tak Bisa Selamatkan Warga Jakarta

Founder lembaga survei KedaiKOPI ini menyebutkan, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri akan mencari capres berdasarkan tingkat ideologi partai, bukan berdasarkan elektabilitas.

Mah mega itu berdasarkan sejarah, saya gak menerka, berdasarkan sejarah dia itu alan mengajikan calon presiden atau calon pemimpin daerah sekalipun itu udah paking ideologis. Jadi bukan hasil survei.

Dia mencontohkan, saat Ganjar didorong menjadi kepala daerah atau gubernur di Jawa Tengah berbekal ideologi partai. Terbukti, Ganjar menjadi gubernur sekalipun elektabilitasnya hanya sekitar 7 persen. 

“Ganjar cuma 7 persen (elektabilitas). Tapi karena ideologinya dan Bu Mega percaya itu, akhirnya dicalonkan dan menang,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: