Demokrat Sebut Bawaslu Tidak Adil: Pejabat Pasang Wajah di Baliho Tidak Ditegur, Giliran Anies Baswedan Dituduh ‘Curi Start’ Kampanye!
Termasuk, kata dia, jika pejabat yang juga membuat acara yang tidak ada hubungan secara langsung dengan tugas dan tanggung jawabnya. Apalagi kalau ternyata ada pejabat publik sibuk ikut-ikutan mengendorse capres ke sana-kemari.
"Pastinya ini jauh lebih tidak pantas dan lebih tidak etis dari pada seorang tokoh nasional keliling Indonesia yang menemui rakyat tanpa pakai uang negara," terang Herzaky.
Karena itu, ia menilai pandangan etis dan tidak etis Bawaslu itu jangan hanya disasar ke salah satu bakal kandidat saja. Herzaky menegaskan, banyak bakal kandidat yang ingin menjadi kontestan di Pemilu 2024, namun juga melanggar etika yang disebutkan Bawaslu.
Maka ia berharap para bakal kandidat lain yang dianggap melanggar itu juga harus menjadi perhatian Bawaslu. Sebelumnya, Bawaslu menyatakan, kegiatan safari politik yang dilakukan bakal capres Partai Nasdem, Anies Baswedan tidak etis jika ditinjau dari sisi etika politik.
Sebab, kegiatan tersebut merupakan kampanye terselubung. Sebab Bawaslu menilai, publik telah mengetahui Anies Baswedan merupakan bakal capres yang diusung gabungan partai tertentu.
Baca Juga: Bela Habis Bupati Meranti, Elite Demokrat Ingat Betul Ucapan Anak Buah Jokowi: Dia Sendiri Bilang...
Dengan begitu, publik tentu bisa saja memaknai safari politik itu sebagai kegiatan kampanye untuk meningkatkan elektabilitas Anies.
Karena itu, Bawaslu meminta semua bakal calon peserta Pemilu 2024, termasuk Anies, untuk menahan diri untuk berkampanye atau kegiatan apa pun yang bertujuan menyosialisasikan diri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty