Punya Turki Makin 'Seksi', Drone Tempur Bayraktar Malah Dilirik Kosovo
Ketika Albania mengumumkan kontrak dengan Turkiye pada Selasa (20/12/2022) untuk pembelian drone serangan Bayraktar, seorang pejabat di pemerintah etnis Albania di provinsi Kosovo, Serbia yang memisahkan diri mengatakan Pristina, juga sedang bernegosiasi dengan Ankara untuk jenis UAV yang sama.
“Masalah kendaraan udara tak berawak tempur juga ada dalam agenda kami,” Fikrim Damka, menteri pembangunan regional, mengatakan kepada Anadolu Agency.
Baca Juga: Putin Murka, Giliran Uni Eropa Siap-siap Kirim Bala Bantuan ke Kosovo
Dia mengakui akuisisi semacam itu adalah proses yang panjang, karena “hampir semua negara di dunia” berbicara tentang membeli drone Bayraktar, tetapi mengatakan bahwa “telah ada kunjungan” dan bahwa presiden dan menteri pertahanan Kosovo telah melihat UAV secara langsung.
Kosovo adalah provinsi yang memisahkan diri dari Serbia, yang saat ini dijalankan oleh separatis etnik Albania yang mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008 dengan dukungan NATO. Pernyataan Damka muncul setelah PM Albania Edi Rama mengumumkan bahwa dia telah menandatangani kesepakatan untuk “armada” drone dengan perusahaan Turki Baykar Makina.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengomentari klaim Damka dengan mengatakan berita itu "tidak baik" dan akan memengaruhi hubungan Beograd dengan Ankara, "meskipun kami sangat menghormati Presiden Recep Tayyip Erdogan."
Vucic sendiri sedang dalam kunjungan ke Azerbaijan, yang telah mengerahkan drone TB2 Bayraktar melawan Armenia dengan pengaruh besar dalam konflik Nagorno-Karabakh 2020. Dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Azeri Ilham Aliyev dan Menteri Industri Pertahanan Madat Guliyev selama perjalanan dua hari, dengan “transfer teknologi” dan kerja sama militer dalam agenda, antara lain.
Vucic mengatakan kepada wartawan bahwa Serbia telah memperoleh “sejumlah besar” drone. Tanpa senjata seperti itu, katanya, musuh Serbia “akan menelan kami seperti kucing menelan tikus. Tapi kita terlalu besar untuk itu sekarang.
Turkiye telah memberi Azerbaijan sejumlah besar drone TB2 dari Baykar Makina, membuat perusahaan tersebut menjadi sorotan global. Saudara laki-laki CEO Haluk Bayraktar, Selcuk, adalah kepala petugas teknologi perusahaan dan menantu Erdogan.
Baykar juga telah menjual sejumlah drone Bayraktar ke Ukraina, meskipun Turkiye secara resmi netral dalam konflik dengan Rusia. Pada panggilan iseng di bulan Oktober, seorang pejabat Ukraina menggambarkan mereka sebagai "proyek PR pertama dan terpenting" dan mengatakan "mereka semua ditembak jatuh dalam waktu seminggu."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto