Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pewaris Toyota: Apakah Menggunakan Mobil Listrik Secara Eksklusif Adalah Keputusan yang Tepat?

Pewaris Toyota: Apakah Menggunakan Mobil Listrik Secara Eksklusif Adalah Keputusan yang Tepat? Kredit Foto: Twitter/Automotive_News
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Toyota yang merupakan pewaris dari raksasa otomotif itu sendiri, Akio Toyoda mempertanyakan apakah dorongan industri otomotif untuk menghentikan kendaraan bertenaga gas dan menggunakan listrik secara eksklusif adalah keputusan yang tepat?

Hal tersebut disampaikan Toyoda kepada wartawan di Thailand setelah mereka mengatakan akan memproduksi 3,5 juta kendaraan listrik setiap tahun pada tahun 2030, menurut The Wall Street Journal.

"Orang-orang yang terlibat dalam industri otomotif sebagian besar merupakan mayoritas yang diam," kata Toyoda, mengutip Fox Business di Jakarta, Rabu (21/12/22). "Mayoritas pendiam itu bertanya-tanya apakah EV benar-benar boleh dimiliki sebagai satu pilihan. Tapi mereka pikir itu tren sehingga mereka tidak bisa berbicara dengan lantang."

Baca Juga: Produksi Perdana Kendaraan Elektrifikasi Toyota Indonesia: 'Dari Indonesia untuk Dunia'

Toyoda dilaporkan telah mencoba mengungkapkan hal itu kepada pemerintah dan pemangku kepentingan industri.

“Karena jawaban yang tepat masih belum jelas, kita tidak boleh membatasi diri hanya pada satu pilihan saja,” imbuhnya.

Saingan Toyota, termasuk General Motors dan Honda Motor Company, telah menetapkan tanggal lineup mereka akan serba listrik. Namun, Toyota telah berinvestasi dalam koleksi model yang mencakup mobil bertenaga hidrogen dan hibrida gas/listrik, menurut laporan The Wall Street Journal.

General Motors akan dengan cepat meningkatkan produksi mobil listriknya di Amerika Utara dari sekitar 50.000 tahun ini menjadi satu juta pada tahun 2025, tetapi belum memarkir mobil dan truk bermesin pembakaran internalnya.

Pada bulan Oktober, kendaraan listrik hanya mencakup 6,5% dari total pasar mobil baru, kata surat kabar tersebut, mengutip data dari J.D. Power.

Pembuatan kendaraan listrik memerlukan pembangunan pabrik baterai dan produksi baru, menurut The Wall Street Journal, sementara konsumen juga telah menyatakan keprihatinan termasuk harga dan ketersediaan stasiun pengisian.

"Wilayah pesisir, Pantai Timur dan Barat, yang menggemparkan jauh lebih cepat daripada bagian dalam negara," ujar Jim Rowan, CEO Volvo Cars. Ia menunjukkan bahwa adopsi kendaraan listrik di AS dapat bervariasi tergantung pada lokasi geografis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: