Cucu Pendiri Toyota Umumkan Mundur dari Posisi CEO, Persiapan ke Industri Mobil Listrik?
CEO Toyota dan cucu dari pendiri perusahaan, Akio Toyoda, mengumumkan akan meninggalkan posisinya tahun 2023 ini. Kepala Lexus, Koji Sato akan menggantikannya.
Toyoda dikenal tidak hanya karena sebagai cucu pendiri perusahaan otomotif terbesar di dunia, tetapi juga karena menjabat sebagai CEO di Toyota setelah keruntuhan pasar pada tahun 2008 dan membimbing perusahaan hingga tetap berjaya seperti sekarang ini.
Pada tahun 2012, Akio Toyoda bahkan dinobatkan sebagai Man of the Year oleh AutoCar, menyusul dominasi merek Jepang tersebut di awal usia 20-an. Sekarang, setelah Toyoda pergi, perusahaan dapat kembali memiliki kesempatan untuk membuka lembaran baru dan menuju ke arah yang baru.
Melansir Teslarati di Jakarta, Jumat (27/1/23) pengumuman itu dikelilingi oleh kemeriahan yang signifikan tetapi sangat sedikit detail.
Baca Juga: Pewaris Toyota: Apakah Menggunakan Mobil Listrik Secara Eksklusif Adalah Keputusan yang Tepat?
Banyak eksekutif yang merayakan dedikasi Toyoda pada pekerjaannya dan mendoakan yang terbaik untuknya saat dia berencana untuk pergi pada bulan April, tetapi masa depan merek tetap mendung mengikuti perencanaan CEO yang sekarang akan berhenti.
Tujuan Akio Toyoda dalam industri otomotif sudah jelas. Pertama, karena kecintaannya pada berkendara dan olahraga motor, dia mendorong merek konservatif Jepang tersebut untuk menghidupkan kembali penawaran performanya. Kedua, Toyoda dikenal dengan pendekatan elektrifikasi yang lebih lambat, alih-alih memilih untuk menjual kendaraan alternatif sebelum meluncurkan penawaran EV yang lebih serius.
CEO baru Toyota, Koji Sato, yang sebelumnya mengepalai merek Lexus, akan mengambil kendali, dan dia telah mengisyaratkan perubahan arah. Sato, selain tertarik dengan mesin hidrogen dan teknologi sel bahan bakar, juga telah memandu Lexus melalui pengembangan EV pertamanya, berdasarkan BZ4X yang baru saja diluncurkan kembali oleh Toyota.
Indikasi lain dari potensi strategi Sato yang berbeda untuk bergerak maju adalah usianya yang baru berusia 53 tahun.
Jalan di depan Toyota adalah jalan yang sulit. Semakin banyak konsumen beralih ke penawaran listrik, jam pasti terus berdetak untuk CEO Toyota yang akan datang. Meskipun demikian, potensi perubahan dalam strategi dan kepemimpinan dapat menjadi hal yang baik bagi perusahaan, mungkin menghasilkan transisi EV yang lebih cepat daripada yang diperkirakan banyak orang.
“Saya percaya bahwa selama 13 tahun terakhir, saya telah membangun landasan yang kokoh untuk meneruskan tongkat estafet ke depan,” kata Toyoda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement