Elektabilitas NasDem Gak Kebantu meski Usung Anies, Ruhut Sitompul Puas Ketawa: Ha Ha... Kembalilah ke Jalan yang Benar
Langkah Partai NasDem mengusung Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden (capres) 2024 dikritik politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul.
Ruhut menyebut keputusan NasDem tersebut merupakan hal yang salah. Pasalnya, Anies tak bisa mengangkat elektabilitas Partai NasDem. Dia menyarankan Partai NasDem untuk segera sadar.
Baca Juga: Nasib Anies Belum Jelas, Heru Budi Pegang Kunci Nasib Tiket Anies di Pilpres 2024
"Ha ha ha cepatlah kembali kejalan yg benar sebelum Kapalnya k a r a m ngeri ka’le MERDEKA," tulis ruhut dikutip dari Twitter pada Rabu (21/12/2022).
Diketahui, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan pada 3-11 Desember 2022 menunjukkan PDI Perjuangan mendapat dukungan publik terbesar sebanyak 24,1 persen responden jika pemilu diadakan saat ini.
"Kalau dari partai-partai yang ada, PDI Perjuangan terlihat unggul dalam survei Desember dengan dukungan 24,1 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dikutip dari ANTARA.
Deni menambahkan, posisi selanjutnya ialah Partai Golkar (9,4 persen), Partai Gerindra (8,9 persen), Partai Demokrat (8,9 persen), PKS (6,2 persen), PKB (6,1 persen), Perindo (4,6 persen), Partai NasDem (3,2 persen), PPP (2,9 persen), dan PAN (1,7 persen).
Dia melanjutkan, partai-partai lain memiliki elektabilitas di bawah satu persen dalam survei tersebut. Deni menggarisbawahi pula bahwa hasil temuan survei itu menunjukkan hanya tujuh partai yang meraih dukungan publik di atas empat persen.
"Temuan survei kami pada Desember ini ada sejumlah partai parlemen yang elektabilitasnya masih di bawah empat persen, sebagai batas psikologis untuk disebut cukup aman melaju ke parlemen," tambahnya.
Namun, dengan hasil survei itu, setiap partai masih memiliki peluang untuk menaikkan dukungan karena ada sekitar 20,9 persen warga yang saat ini belum menentukan pilihan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum