Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Contohnya Anies Baswedan, Surya Paloh Disebut Berani Bayar Mahal Idealismenya: Politisi Langka!

Contohnya Anies Baswedan, Surya Paloh Disebut Berani Bayar Mahal Idealismenya: Politisi Langka! Ketum NasDem, Surya Paloh, dalam acara HUT NasDem di Jakarta Convention Center, Jumat (11/11/2022). | Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, disebut sebagai salah satu dari sekian banyak politisi langka. Pernyataan tersebut disampaikan peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah.

Toto menyebut, Surya Paloh bukan sekadar memiliki idealisme, melainkan dia mau membayar mahal idealismenya tersebut. Hal ini disampaikan Toto menanggapi isu kemungkinan adanya reshuffle terhadap sejumlah kader NasDem di kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Diusung NasDem, Pemilih Anies Baswedan Kebanyakan Masih Condong ke PKS dan Demokrat

"Kalau soal reshuffle terhadap kader NasDem, tentu bisa saja terjadi. Masalahnya berani tidak? Karena jika itu dilakukan, yang terjadi bukan melemahkan, tapi justru menguatkan Surya Paloh. Termasuk dalam konteks capres yang diusungnya, Anies Baswedan, akan makin bersinar karena dukungan publik yang juga menguat," kata Toto, Kamis (22/12/2022).

Menurut  Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA ini, poin pentingnya bukan pada isu reshuffle, melainkan pada sosok Surya Paloh yang memiliki kemampuan dan keberanian membayar mahal idealismenya.

Dicontohkannya, pilihan politik Surya Paloh saat akhirnya mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden dari NasDem. Semua orang tahu, jika pilihan itu mengandung risiko politik cukup besar karena membawa efek terganggunya hubungan baik dengan Jokowi. Termasuk, potensi para menterinya dari NasDem kena reshuffle. "Inilah yang saya sebut idealisme yang harus dibayar mahal," ungkapnya.

Pada saat politikus lain memilih jalan aman, kata Toto, Surya Paloh justru mengambil jalan lain yang penuh risiko dengan mengusung Anies sebagai capres NasDem. Padahal, pilihan politik itu dilakukan ketika posisi partainya sendiri belum aman memenuhi syarat presidential threshold, ungkapnya.

Dalam pandangan Toto, jika Surya Paloh ini tak punya idealisme, termasuk idealisme tentang sosok capres yang diinginkannya, sudah tentu pilihannya akan diam nyaman menunggu petunjuk yang diinginkan 'bos'-nya di pemerintahan, yaitu Presiden Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: