Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Blak-blakan Bill Gates Sindir Gaya Kepemimpinan Elon Musk: Situasi Twitter Menimbulkan Masalah!

Blak-blakan Bill Gates Sindir Gaya Kepemimpinan Elon Musk: Situasi Twitter Menimbulkan Masalah! Kredit Foto: Twitter/Bill Gates
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri Microsoft, Bill Gates ikut mengomentari gaya kepemimpinan bos baru Twitter, Elon Musk. Baru-baru ini, dalam wawancara dengan Financial Times, Gates mengatakan gaya pengambilan keputusan di Twitter sejak diambil alih oleh Musk semakin memperburuk polarisasi digital.

Gates mengatakan Musk memimpin Twitter mengikuti penilaian dan perasaannya sendiri tanpa perencanaan atau bantuan dari orang lain. Gates melanjutkan bahwa tidak jelas apakah tantangan untuk mengatasi polarisasi ini bergantung pada penilaian manusia atau mesin.

"Saya pikir, tentu saja situasi Twitter juga menimbulkan masalah. Alih-alih menggunakan serangkaian langkah objektif yang dilakukan oleh sekelompok orang, Anda justru melihat aktivitas sejenis seat-of-the-pants," kata Gates.

Baca Juga: Bikin Surat Akhir Tahun, Bill Gates Sampaikan Pesan Khusus untuk Sosok Ini

Melansir Insider di Jakarta, Jumat (23/12/22) orang terkaya keempat di dunia ini menambahkan platform media sosial seharusnya lebih memperhatikan hal yang menyebabkan kesalahpahaman soal keamanan vaksin atau hal yang memicu kerusuhan.

Sementara Musk membuat Twitter berhenti menegakkan aturannya soal misinformasi seputar COVID-19. Twitter tidak akan lagi memprioritaskan penghapusan atau melabeli cuitan menyesatkan terkait COVID-19.

Sebagaimana diketahui, sederet kebijakan Musk di Twitter cukup kontroversial. Ia bahkan memboyong eksekutif, pengacara, dan engineer dari perusahan lain miliknya, serta sepupu dan penggemarnya untuk bekerja di Twitter.

Musk juga memberhentikan ribuan karyawan, menyusul resign-nya banyak karyawan hebat Twitter. Baru-baru ini, Musk juga membuat polling di Twitter bahwa ia akan mundur dari jabatannya sebagai CEO setelah ia menemukan orang yang cukup bodoh untuk menerima pekerjaan ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: