Senat Oke, DPR Mengangguk, Amerika Siap Transfer Uang 45 Miliar Dolar ke Ukraina
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat diperkirakan akan menyetujui paket bantuan $45 miliar untuk Ukraina pada Jumat (23/12/2022), ketika Presiden Volodymyr Zelenskiy kembali dari Washington dengan janji rudal Patriot untuk membantu menangkis invasi Rusia.
Bantuan militer dan ekonomi, bagian dari tagihan pengeluaran pemerintah yang lebih luas, mengikuti bantuan AS senilai sekitar $50 miliar yang dikirim ke Ukraina tahun ini serta sanksi yang dikenakan pada Rusia oleh Barat yang sekarang termasuk pembatasan harga minyak Rusia.
Baca Juga: Zelensky dan Biden Ternyata Enggak Membahas Perdamaian, Kremlin Dibuat Terkejut
Zelenskiy telah lama mencari rudal Patriot untuk membantu melawan serangan udara Rusia tanpa henti, yang telah meruntuhkan kota-kota dan desa-desa selama 10 bulan konflik brutal dan mematikan listrik dan air di seluruh negeri selama tiga bulan terakhir.
Pejabat AS mengatakan, bagaimanapun, bahwa baterai Patriot tunggal yang Presiden Joe Biden katakan kepada Zelenskiy akan dipasok ke Ukraina tidak akan mengubah jalannya perang.
Washington dan sekutunya tidak mau memasok Kyiv dengan tank tempur modern dan rudal jarak jauh yang disebut ATACMS yang dapat menjangkau jauh di belakang garis depan dan ke Rusia sendiri.
Pada Kamis (23/12/2022), Senat AS menyetujui bantuan Ukraina senilai $44,9 miliar sebagai bagian dari RUU yang mendanai pemerintah AS hingga 30 September yang akan diputuskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Demokrat pada hari Jumat.
Tetapi tidak jelas apakah dukungan Kongres AS ke Ukraina akan bertahan setelah Partai Republik mengambil mayoritas tipis di DPR awal tahun depan.
Bahkan saat berjuang untuk kelangsungan hidupnya, Ukraina sedang berjuang melawan korupsi domestik untuk membantu meyakinkan donor internasional bahwa uang mereka akan digunakan dengan baik.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow akan menemukan cara untuk melawan Patriot sambil juga berusaha untuk mengakhiri pertempuran.
"Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer, tetapi sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini," katanya.
Sebagai tanggapan, juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan tindakan Rusia menunjukkan bahwa Putin jelas-jelas ingin meningkatkan invasinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: