Kredit Foto: Badjatex
Pengelolaan sumber daya alam dan proses pembuangan polutan maupun sampah beracun adalah target penting untuk meraih tujuan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Jumlah limbah yang cukup besar tanpa diiringi dengan pengolahan tepat guna dapat menyebabkan beberapa dampak, baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan.
Merujuk pada Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, salah satu target utamanya adalah mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali. Maka dari itu, perlu adanya inisiatif dari industri, bisnis, dan konsumen untuk bersama dalam upaya mengurangi sampah dan mendorong proses daur ulang. Upaya itu sekaligus menuju budaya hemat energi yang menuju pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Badjatex adalah produsen tekstil yang berlokasi di Bandung (Indonesia), didirikan pada tahun 1975, berfokus pada penyediaan denim dan kain celup berkualitas tinggi yang memasarkan produknya ke pasar domestik dan internasional secara efisien dan bertanggung jawab. Badjatex membuat terobosan dengan melakukan perubahan cara penanganan limbah di sekitar lingkungan pabrik.
Mengapa Badjatex sangat peduli soal lingkungan? Berdasarkan UN Environment Programme, di tahun 2050 populasi dunia bisa mencapai angka 10 miliar; dan dengan lebih banyaknya populasi tersebut, akan lebih banyak juga permintaan atau kebutuhan seputar makanan, mode, perumahan dan hal lainnya.
Sementara itu, kerusakan lingkungan dan krisis iklim terjadi terus menerus; dan gaya hidup manusia menjadi salah satu faktor yang membahayakan planet ini. Oleh karena itu, manusia perlu mengambil tindakan untuk melawannya dengan memulai sustainable living.
Demi masa depan yang lebih baik, Badjatex mengambil langkah berani untuk membuat bisnis fashion berkelanjutan (sustainable). Ini dia cerita tentang upaya yang Badjatex lakukan demi mencapai tujuannya.
Seperti yang diketahui, air merupakan sumber daya yang sangat penting dan dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari. Tapi nyatanya, hanya ada sedikit air tawar yang tersedia. Menanggapi hal ini, Badjatex mengimplementasikan waste water treatment untuk mengolah limbah yang sudah dihasilkan dari proses produksi hingga melakukan penghematan 425 juta liter air dalam 3 tahun terakhir yang diperoleh dari rekayasa ulang proses produksi dan penggunaan teknologi baru seperti teknologi Ozone.
Baca Juga: Sertifikat Sustainability Jadi Bagian Kegiatan Sektor Industri Perkebunan Sawit Nasional
Dengan melakukan rekayasa ulang proses produksi, penggunaan teknologi Ozone dan bahan baku ramah lingkungan serta melakukan daur ulang, di samping menghemat penggunaan air, Badjatex juga mengurangi penggunaan energi, mengurangi kimia yang dapat merusak lingkungan, juga mengurangi emisi karbon.
Badjatex juga telah menggunakan serat kapas organik sejak tahun 2006 dan serat kapas daur ulang sejak 2009, serta berkolaborasi dengan pemasok bahan kimia dan pewarna berkelanjutan untuk mengembangkan bahan kain dengan bahan kimia berdampak rendah. Badjatex juga bekerja sama dengan mitra yang memasok kapas bersertifikat BCI, kapas daur ulang, serat poliester daur ulang, serat Tencel dan Refibra, hasil inovasi yang menggabungkan kayu dan serat kapas daur ulang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: