Gembar-Gembor Reshuffle, Refly Harun: Belum Waktunya Jokowi Depak Nasdem, Soalnya Anies Belum....
Pengamat politik, Refly Harun, dalam sebuah video berjudul Sinyal Reshuffle Menguat, Bukti Jokowi Marah? Nasdem Didepak, Andika Bisa Masuk! yang diunggah di akun YouTube-nya pada 25 Desember 2022 menyebut bahwa perombakan kabinet yang rumornya akan segera dilakukan oleh Presiden Joko Widodo saat ini tidaklah efektif jika benar-benar dilakukan.
"Kalau seandainya reshuffle dilakukan sebenarnya tidak efektif lagi saudara sekalian. Hanya saja ya yang jelas kalau [Presiden] Jokowi marah dan sebal dengan [Partai] Nasdem, maka ada tiga lowongan kursi [di kabinet yang sebelumnya diisi oleh menteri dari Partai Nasdem]," tutur Refly seperti dikutip dalam video pada Senin (26/12/2022).
Baca Juga: Korbankan Nasdem, Ex Panglima TNI Masuk Kabinet Jokowi? Refly Harun: Andika Punya Ambisi Politik!
Tiga posisi menteri di kabinet yang terancam untuk didepak dari jajaran kabinet saat ini merujuk pada posisi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Berdasarkan isu yang beredar, untuk mengganti salah satu dari tiga menteri Nasdem yang akan didepak, mantan Panglima TNI Andika Perkasa dirumorkan akan ditarik oleh Presiden Jokowi dalam kabinet baru hasil perombakan. Menanggapi hal ini, Refly mengatakan, "[Presiden] Jokowi sepertinya tidak peduli apakah portofolio [untuk menempati posisi dari ketiga Menteri yang akan didepak dari kabinet] itu cocok atau tidak dengan [portofolio] Andika".
Refly juga sempat menyetil akan kesan bahwa mantan Panglima TNI atau Kapolri sepertinya bisa ditempatkan di posisi mana pun karena memiliki jaringan. Meskipun saat ini masih belum diketahui seberapa luas dan efektif jaringan yang dimiliki oleh Andika yang hanya mengemban jabatan sebagai Panglima TNI selama satu tahun saja.
Rencana perombakan kabinet ini, berdasarkan beberapa pandangan dari para pengamat menjelaskan terjadi akibat amarah Presiden Jokowi terhadap Partai Nasdem yang mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024.
"Tapi saudara sekalian, apakah this is the time untuk menandang Nasdem dari kabinet? Ya sebenarnya kan kalau kita lihat timing-nya mungkin belum waktunya juga [untuk menendang Nasdem dari jajaran kabinet]. Kenapa? Karena Anies Baswedan sendiri belum tentu bisa menjadi calon [presiden] walaupun sudah dijagokan oleh Nasdem. Karena sampai saat ini PKS dan Demokrat belum lagi menunjukkan komitmennya untuk mencalonkan Anies dalam pengertian bahwa mereka mau secara bersama-sama mendeklarasikan Anies. Sampai sekarang kan terbukti belum ada deklarasi itu. Sehingga secara teoritis Anies belum tentu bisa dicalonkan," ujar Refly.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Lestari Ningsih