Direktur Eksekutif Indonesian Politic Institute, Karyono Wibowo menilai sinyal dari Presiden Jokowi yang akan melakukan reshuffle adalah hak prerogratif presiden.
Adalah wajar jika seandainya Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet dan mencopot beberapa menteri dari partai yang sudah tidak sejalan dengan pemerintah dan menggantikannya dengan menteri baru dari partai lain.
"Bisa diprediksi jika benar akan ada perombakan kabinet dalam waktu dekat, maka kemungkinan yang menjadi sasaran dicopot adalah menteri dari Partai Nasdem,” ucapnya.
Alasan Karyono, reshuffle menteri dari partai politik cukup beralasan karena sudah terjadi polarisasi partai di dalam koalisi pemerintahan saat ini.
Yang cukup terlihat adalah sikap Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
"Nasdem dinilai sudah tidak seirama dengan partai koalisi di pemerintahan. Persepsi publik pasti akan menghubungkan dengan pencapresan Anies. Untuk menganalisa fenomena ini tidak perlu seorang pengamat atau analis politik. Karena dengan mudah publik bisa menebak,” tutupnya dikutip rmol.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo memberi sinyal akan ada reshuffle kabinet. Hal ini diungkapkan presiden, usai meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai, Jakarta, tahap I.
Meski tidak memberikan jawaban tegas, kode yang diberikan Jokowi cukup jelas, bahwa akan ada reshuffle kabinet
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: