Mantap, IFG Bukukan Laba Bersih Rp2,7 Triliun di Kuartal III 2022
BUMN Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi, Indonesia Financial Group (IFG) melanjutkan kinerja positif di tengah tantangan yang sedang dihadapi industri keuangan non bank. Hingga akhir September 2022, IFG mencatatkan laba bersih Rp2,7 triliun atau 29% di atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) year-to-date (YTD) pada kuartal III tahun ini.
Kinerja positif tersebut merupakan hasil dari kolaborasi dan transformasi holding beserta anak perusahaan yang fokus pada penguatan lini bisnis, efisiensi operasional, tata kelola perusahaan yang prudent, akuntabel, dan berkelanjutan sehingga berdampak pada pertumbuhan fundamental perusahaan yang lebih kuat, sehat dan berkelanjutan. Baca Juga: IFG dan 8 BUMN Pendiri Dapen Kerja Sama Kelola aset investasi Dapen
Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengungkapkan, total pencapaian laba bersih tersebut berasal dari kontribusi pendapatan usaha perusahaan, terutama dari realisasi pendapatan underwriting yang tercatat mencapai Rp17,8 triliun atau 10% di atas RKAP YTD September 2022.
"Pencapaian tersebut dikarenakan pendapatan premi dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi pelaku UMKM dan pembayaran premi asuransi sektor korporasi, seperti dari perusahaan pelayaran, penerbangan, konstruksi, properti, offshore, dan asuransi kredit," katanya di Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Selain itu, IFG juga membukukan pendapatan usaha yang berasal dari hasil investasi sebesar Rp2,9 triliun atau 3% di atas RKAP YTD September 2022. Hasil investasi tersebut tercapai karena perhitungan yang matang dan pemilihan produk investasi yang mampu mendatangkan imbal hasil yang baik.
“Dengan pencapaian ini, kami optimistis bahwa langkah strategis yang dilakukan holding dan anak perusahaan sudah berada pada jalur yang tepat dan senantiasa kami tingkatkan. Kolaborasi yang solid akan menjadi dasar transformasi perusahaan demi menciptakan kinerja dengan fundamental yang kuat dan berkelanjutan, serta berkontribusi maksimal dalam memperkuat industri keuangan non bank di Tanah Air,” kata dia. Baca Juga: Tiga Tahun Transformasi BUMN, IFG Perkuat Komitmen untuk Transformasi IKNB di Indonesia
Robertus menambahkan, secara konsolidasi, total aset perusahaan hingga 30 September 2022 mencapai Rp139,3 triliun atau 1% di atas RKAP YTD September 2022. Kenaikan aset tersebut berasal dari piutang jasa penjaminan dan piutang premi yang terealisasi sebesar Rp14,5 triliun atau 73% di atas RKAP YTD September 2022, yang berdampak pada kenaikan imbal hasil yang diperoleh perusahaan.
"Kenaikan aset juga berasal dari piutang klaim reasuransi dan koasuransi sebesar Rp4,5 triliun atau 75% di atas RKAP YTD September 2022," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman