Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IFG Life Soroti Literasi 66% dan Inklusi 80%, Tantangan Masih Besar?

IFG Life Soroti Literasi 66% dan Inklusi 80%, Tantangan Masih Besar? Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kesenjangan literasi dan inklusi keuangan menjadi perhatian memasuki 2026, meski capaian nasional menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

Tercatat, indeks literasi keuangan berada pada level 66,46%, sementara inklusi keuangan mencapai 80,51%. Meski demikian, sebagian masyarakat dinilai belum sepenuhnya siap menghadapi dinamika ekonomi, terutama terkait perlindungan, perencanaan, dan pengelolaan risiko.

Adanya gap antara inklusi dan literasi menjadi tantangan karena tingginya akses layanan keuangan belum sepenuhnya diiringi pemahaman yang memadai. 

Kondisi tersebut berpotensi memengaruhi kesiapan masyarakat dalam mengambil keputusan finansial jangka panjang. Di tengah fluktuasi ekonomi, kebutuhan membangun kesiapan finansial menjadi semakin penting.

Baca Juga: BNI Tingkatkan Literasi Keuangan dan Dorong UMKM Naik Kelas

Dalam konteks tersebut, industri asuransi menilai financial wellness sebagai elemen yang perlu diperkuat. 

Direktur Bisnis Individu IFG Life, Fabiola Noralita, menyampaikan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam mengatur keuangan. 

“Mengelola keuangan bukan hanya soal menabung atau menekan pengeluaran, tetapi bagaimana kita membangun financial wellness yang utuh. Mulai dari proteksi, pengelolaan risiko, hingga kebiasaan finansial yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Fabiola dalam keterangan tertulis, Jumat (12/12/2025).

IFG Life, sebagai bagian dari Indonesia Financial Group (IFG), menegaskan komitmennya untuk memperluas akses perlindungan yang mudah dijangkau masyarakat. Perusahaan mendorong penguatan literasi risiko melalui penyediaan informasi dan produk yang sesuai kebutuhan rumah tangga. 

“Kami percaya semua keluarga berhak mendapatkan perlindungan yang layak. IFG Life berkomitmen menghadirkan perlindungan yang komprehensif dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, agar setiap keluarga bisa mengakses proteksi dengan mudah,” tambahnya.

Baca Juga: Perkuat Bisnis Syariah di Ekosistem IFG, Askrindo Syariah dan Jasindo Syariah Resmi Jalin Kerja Sama

Adapun literasi dan kesiapan finansial juga ditopang oleh kebiasaan mencatat dan memantau kondisi keuangan. Dengan membangun rutinitas mencatat pengeluaran harian dan melakukan rekap mingguan bisa menjadi salah satu cara menjaga disiplin finansial. 

Jika kebiasaan tersebut diterapkan, disebut bisa membantu masyarakat memahami prioritas pengeluaran, memastikan pembayaran kewajiban tepat waktu, serta menjaga alokasi dana proteksi dan tabungan.

Maka dari itu, dengan upaya memperkuat literasi, proteksi, dan manajemen risiko menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan keuangan, sekaligus menutup kesenjangan antara akses dan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: