Biar Nggak Gagal Paham Soal Politik Identitas, Rocky Gerung Sarankan Jokowi Baca Buku: Jangan 'Kerja, Kerja, Kerja' Saja!
Pengamat Politik Rocky Gerung angkat suara terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) makin sering menyinggung soal ‘Politik Identitas’ dalam beberapa kesempatan. Jokowi menggambarkan politik identitas sebagai hal yang sangat menakutkan.
Rocky mempersilakan pihak-pihak yang kerap menyuarakan ‘Politik Identitas’ untuk menambah lagi referensi bacaan karena menurutnya hal ini penting memahami sebuah istilah yang kerap membuat kegaduhan.
“Baca Will Kimlycka, baca Charles Taylor, segala macam, itu pentingnya ‘Baca, Baca, Baca’ jangan ‘Kerja, Kerja, Kerja’ aja, bangsa ini didirikan oleh orang yang membaca buku,” ujar Rocky saat tampil di kanal Youtube Indonesia Lawyers Club (ILC), dikutip Senin (26/12/22).
Bukannya tanpa alasan, menurut Rocky istilah “identitas” dipahami kurang tepat sehingga jadi terkesan begitu buruk. Rocky membahas masalah identitas itu sendiri dari sisi etimologi yang mana maknanya baru bisa dipastikan ketika seseorang mati.
“Identitas itu dalam bahsa aslinya bahasa Yunani artinya ‘dia yang sudah mati’, karena Cuma orang mati yang bisa diidentifikasi. Itu etimologinya,” jelas Rocky.
Karenanya, Rocky menilai Jokowi hanya mendengar dan ikut-ikutan saja soal Politik Identitas tanpa tahu apa “identitas” itu sendiri.
“Pak Jokowi dengar doang politik identitas, di dalam kepalanya Islam, selesai, karena nggak paham. Yang salah bukan Pak Jokowi, lingkungannya yang brief dengan cara yang buruk. Itu akibatnya bergaul dengan orang dungu,” ujarnya.
Untuk memcahkan masalah kerancuan istilah “Politik Identitas” yang kerap Jokowi utarakan, Rocky menyebut istilah lain yakni “Politic of Recognition” yang mana menurut Rocky akan mengalir ke Politik Multikultural.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto