Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KPK Berkali-kali Lakukan OTT, Masih Ada Aja Pejabat Pemerintahan Kena Ciduk, Gak Kapok?

KPK Berkali-kali Lakukan OTT, Masih Ada Aja Pejabat Pemerintahan Kena Ciduk, Gak Kapok? Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam upaya penanganan tindak pidana korupsi telah melaksanakan sejumlah kegiatan penindakan. Lembaga antirasuah ini pun telah melaksanakan sebanyak 10 operasi tangkap tangan (OTT) selama tahun 2022.

"Selama 2022, KPK melakukan 10 kegiatan tangkap tangan," kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022).

10 OTT itu terdiri dari, penangkapan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pada Rabu (5/1/2022) lalu. Dia ditangkap terkait dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di Pemerintahan Kota Bekasi.

Kemudian, tangkap tangan Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud, Rabu (12/1/2022). Penangkapan ini terkait dugaan rasuah kegiatan pekerjaan pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tahun 2021-2022.

Lalu, OTT terhadap Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin dan sejumlah pejabat, oknum ASN dan Swasta pada Januari 2022. Operasi senyap ini dilakukan terkait dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa tahun 2020 sampai dengan 2022 di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara

Selanjutnya, OTT terkait dugaan suap pengurusan perkara di Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur pada Januari 2022. Dalam operasi senyap ini, KPK menangkap Hakim PN Surabaya Itong Isnaeni Hidayat dan Panitera Pengganti PN Surabaya Hamdan.

KPK juga melakukan OTT terhadap Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin pada April 2022. Dia ditangkap terkait dugaan suap pengurusan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2021.

KPK menggelar OTT terkait dugaan suap pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB) apartemen di Pemerintah Kota Yogyakarta pada Juni 2022. Sembilan orang tertangkap dalam OTT terhadap mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti ini.

Berikutnya, KPK melakukan OTT terhadap Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo pada Agustus 2022. Dia ditangkap terkait dugaan suap jual beli jabatan di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

KPK juga menangkap tujuh orang dalam OTT di Bandung dan Lampung terkait dugaan suap penerimaan calon mahasiswa baru di Universitas Lampung (Unila) tahun 2022 pada Sabtu (20/8/2022). Salah satunya yang ditangkap, yakni Rektor Unila Karomani.

Kemudian, KPK menangkap tangan sejumlah pejabat terkait dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA). Hakim Agung Sudrajad Dimyati menjadi salah satu pihak yang ditangkap dalam operasi senyap pada September 2022 tersebut.

Terakhir, KPK melakukan OTT terhadap Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simandjuntak pada 15 Desember 2022. Dia ditangkap terkait dugaan suap dalam pengelolaan dana hibah Provinsi Jawa Timur.

Selain itu, Alex mengungkapkan, KPK juga telah melakukan sebanyak 113 penyelidikan dan 120 penyidikan terkait dugaan korupsi selama satu tahun terakhir. Dia menyebut, jumlah penyidikan ini lebih banyak 12 sprindik dibandingkan dengan tahun lalu.

"121 penuntutan, atau meningkat 33 perkara dari tahun sebelumnya, 121 perkara inkracht (berkekuatan hukum tetap) atau meningkat 34 perkara dari tahun sebelumnya dan mengeksekusi putusan 100 perkara, atau meningkat 11 perkara dari tahun sebelumnya," ungkap dia.

Dari perkara peyidikan tersebut, sambung dia, KPK telah menetapkan 149 orang tersangka, atau meningkat 38 tersangka dari tahun sebelumnya. Alex menyebut, untuk menuntaskan penanganan setiap perkara yang ditangani, dari jumlah tersebut,

KPK juga menangani tindak pidana korupsi oleh korporasi sejumlah satu perkara serta pengembangan perkara dengan pengenaan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) sejumlah lima perkara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: