Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendadak Rakyat Jerman Disuruh Bersiap untuk Keadaan 'Kiamat' Nuklir

Mendadak Rakyat Jerman Disuruh Bersiap untuk Keadaan 'Kiamat' Nuklir Kredit Foto: Unsplash/Marten
Warta Ekonomi, Berlin -

Penduduk di Jerman harus membuat persiapan untuk keadaan darurat nuklir, Presiden Kantor Federal untuk Perlindungan Radiasi, Inge Paulini, memperingatkan pada Rabu (28/12/2022).

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar grup media Funke, Paulini menunjukkan bahwa "radiasi tidak berhenti di perbatasan," dan mengklaim bahwa konflik militer yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev telah "menjelaskan kepada masyarakat umum bahwa kita harus menjadi dan tetap tinggal" disiapkan untuk berbagai macam keadaan darurat nuklir.”

Baca Juga: Sepuh Jerman Berumur 97 Tahun yang Pernah Jadi Anggota Nazi Ajukan Banding Soal Hukumannya

Rusia telah berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak berniat untuk menggunakan senjata atom di Ukraina dan merujuk pada doktrin nuklirnya yang hanya mengizinkan penggunaan amunisi semacam itu sebagai pembalasan atau jika negara tersebut menghadapi ancaman eksistensial dari perang konvensional.

Paulini juga mengkritik tetangga Jerman yang belum menghapus energi nuklir dari jaringan listrik mereka.

“Sebaliknya, banyak negara tetangga kita sedang merencanakan pembangkit listrik baru,” katanya, memperingatkan risiko kecelakaan di fasilitas ini, yang dapat memengaruhi seluruh Eropa.

Jerman dalam beberapa tahun terakhir telah meluncurkan inisiatif untuk berhenti menggunakan energi nuklir, dengan Partai Hijau negara itu menunjuk pada potensi risiko bencana yang terkait dengan produksinya.

Negara ini hanya memiliki tiga pembangkit listrik tenaga nuklir yang tersisa setelah anggota parlemen memilih pada bulan November untuk memperpanjang operasi mereka hingga April 2023 sehubungan dengan krisis energi yang sedang berlangsung di Eropa.

Sementara itu, wakil presiden Bundestag dan anggota FDP Wolfgang Kubicki telah mengecam penolakan pemerintah untuk merevisi keseluruhan pendekatannya terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir dan telah memperingatkan potensi gagal bayar kecuali ada sesuatu yang dilakukan untuk mengatasi krisis energi.

“Kami tidak menginginkan pasokan gas dan minyak dari Rusia lagi, pada saat yang sama teman-teman 'hijau' kami memulai kembali pembangkit listrik tenaga batu bara, sambil mencegah perpanjangan umur pembangkit listrik tenaga nuklir yang wajar,” kata Kubicki sebelumnya ini pekan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: