Nasdem yang Disebut Jadi ‘Sasaran Tembak’ Reshuffle Kabinet, Kok Demokrat yang Repot?
Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi atau yang dikenal dengan panggilan Uki mengungkapkan bahwa Partai Demokrat di tengah isu reshuffle sebenarnya sedang ‘caper’.
“Partai Nasdem diisukan akan direshuffle dari Kabinet Indonesia maju tapi yang seperti tidak terima justru Partai Demokrat. Sebetulnya PKS juga tapi PKS dalam hal ini nggak ‘secaper’ Partai Demokrat,” kata Uki melansir dari Cokro TV, Jumat (30/12/22).
“Kita sama-sama tahu lah bahwa 3 partai ini sedang bertransaksi dalam membangun koalisi,” tambahnya.
Seperti diketahui, disukan bahwa ada beberapa nama menteri asal Partai Nasdem yang akan di reshuffle.
Namun hingga sekarang belum ada konfirmasi apakah betul akan terjadi reshuffle belum ada konfirmasi berapa orang menteri yang akan jadi direshuffle.
Belum juga ada konfirmasi siapa yang akan di reshuffle, hingga belum ada konfirmasi dari partai mana menteri-menteri yang akan jadi direshuffle beserta jawaban Presiden Jokowi ketika ditanya oleh wartawannya selalu normatif-normatif aja.
“Selalu heboh sendiri tanggapi isu reshuffle, Demokrat Ini ngapain sih teman-teman? Padahal, Nasdem sendiri terkesan pasrah, ya jelas mereka pasti paham bahwa deklarasi pencapresan adalah hak mereka,” kata Uki.
“Untung-untung kalau mereka (Nasdem) bisa dapat kredit dengan memainkan kesan bahwa mereka sedang dianiaya,” jelasnya.
“Yang lucu itu Partai Demokrat, mereka ini berada di kabinet juga nggak tapi setiap ada isu reshuffle, mereka terlihat paling emosi padahal keadaan mereka tuh gak ada di kabinet,” tambahnya.
Uki juga mengaitkan dengan pernyataan statement Kepala Badan komunikasi strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra.
Herzaky dalam pernyataannya bilang bahwa pencapresan Anies oleh Nasdem adalah hak Partai Nasdem jadi presiden jangan intimidasi.
“Nasdem menggunakan reshuffle kabinet dia bilang tekanan intimidasi dan paksaan dalam bentuk apapun kepada parpol menunjukkan adanya kecenderungan upaya konsolidasi kekuasaan oleh oligarki begitu katanya,” jelasnya.
Baca Juga: Cukup NasDem dan PKB Sudah Penuhi Minimal Suara, Demokrat-PKS Didesak segera Deklarasi Anies
“Begini Mas Herzaky, perihal pilihan Capres oleh parpol betul itu adalah hak, perihal reshuffle oleh Presiden itu juga hak, semua dijamin undang-undang. Kok yang satu disebut hak, yang satu disebut intimidasi. Mas Herzaky, ini perlu belajar undang-undang lagi sepertinya,” kata Uki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty