Memang Begini Hidup di Negara Demokrasi, Relawan Perubahan Nggak Keganggu dengan Penolakan Anies di Daerah-daerah: Enjoy Saja!
Calon Presiden (Capres) Partai NasDem Anies Baswedan mengalami kejadian tak mengenakkan karena mendapat sejumlah penolakan saat datang ke daerah-daerah, termasuk dari sekelompok orang mengatasnamakan Masyarakat Kota Solo (MKS. Menanggapi hal ini, Relawan Perubahan tak ambil pusing,
"Memang begini hidup di iklim demokrasi. Hak setiap orang berpolitik dan pasti kami hargai. Kita tidak bisa memaksakan orang untuk suka, apalagi memaksakan untuk mendukung mas Anies di Pilpres 2024," kata Ketua Relawan Perubahan, Kamaludin Enuh, dalam keterangan tertulisnya, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Telak! Berkaca dari Solo, Relawan Anies: Banyak yang Ketakutan hingga Hoax dan Bully Jadi Senjata!
Kedatangan Anies diketahui untuk menghadiri resepsi pernikahan putri pertama dosen di FEB Universitas Sebelas Maret (UNS). Relawan Perubahan mempersilakan rakyat untuk menilai aksi penolakan tersebut.
"Yang jelas, di RI ini ada kebebasan berkumpul dan berserikat. Rekan-rekan Bawaslu juga sudah menyatakan tidak ada pelanggaran dalam kegiatan mas Anies. Silakan rakyat menilai," ujarnya.
Relawan Perubahan juga meminta masyarakat agar menjaga suasana yang kondusif agar polarisasi dan permusuhan antara pendukung pada Pilpres 2019 tidak terulang.
Baca Juga: Anies Ditolak di Solo, Relawannya Ngaku 'Enjoy' Aja: Kita Tak Bisa Paksa Orang untuk Suka
"Kami sangat berharap, ada suatu kesadaran untuk berdemokrasi dengan baik. Saling menghormati perbedaan itu baik dalam demokrasi. Enjoy saja, tapi jangan sampai memecah belah," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan kedatangan Anies di Solo, Jawa Tengah disambut aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah orang yang tergabung dalam Masyarakat Kota Solo (MKS). Dalam aksi yang dilakukan di Jalan Adi Soemarmo, Solo, MKS menolak kedatangan Anies karena dinilai merusak demokrasi di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas