Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setuju dengan Djarot, Hasto PDIP Ikut-ikutan Bilang Menteri NasDem Layak Kena Reshuffle: Ini Catatan Bagi Presiden!

Setuju dengan Djarot, Hasto PDIP Ikut-ikutan Bilang Menteri NasDem Layak Kena Reshuffle: Ini Catatan Bagi Presiden! Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan pemaparan saat proses kirim data dan dokumen PDI Perjuangan calon peserta Pemilu 2024 pada Sipol KPU di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Minggu (31/7/2022). PDI Perjuangan telah mengirimkan data Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) ke KPU secara daring dengan anggota parpol yang didaftarkan berjumlah 477.777 orang. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu reshuffle yang santer ditudingkan ke menteri-menteri Partai NasDem terus menjadi bahan perbincangan usai semakin menguatnya sinyal yang ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Merespons hal ini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ikut-ikutan.

Ia menilai reshhuffle merupakan hak prerogratif presiden. Meski begitu, menurut Hasto, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang berasal dari NasDem memang layak untuk diganti.

Baca Juga: Hasto Sesumbar PDIP Bisa Jadi Juru Penyejuk Jelang Tahun-tahun Politik

"Beberapa tahun terakhir terjadi inflasi pangan secara terus-menerus," ujar Hasto dalam jumpa pers Refleksi Akhir Tahun 2022 PDIP yang dilaksanakan secara daring, Jumat (30/12/2022).

Hasto menambahkan Presiden Jokowi telah menciptakan landasan kemajuan yang luar biasa. Pembangunan yang semula Jawa sentris, kata Hasto, diubah menjadi Indonesia sentris pada masa kepemimpinan Presiden ke-7 RI itu.

"Para menteri seharusnya dalam napas yang sama," kata Hasto.

Menurut Hasto, pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot S Hidayat tentang Mentan Syahrul Yasin Limpo layak dievaluasi merupakan sikap resmi partai. Politikus asal Yogyakarta itu menegaskan penilaian Djarot tersebut didasarkan pada hal fundamental untuk mengatasi ancaman krisis pangan.

"Itu paling elementer," ucap Hasto.

Peraih gelar doktor ilmu geopolitik dari Universitas Pertahanan (Unhan) itu menuturkan Menteri Syahrul sempat membuat pernyataan tentang rencana ekspor beras ke Tiongkok. Hasto menilai menteri asal Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu tidak mampu membaca data.

"Ternyata faktanya jauh dari apa yang disampaikan," katanya.

Baca Juga: Dikuliti Habis PDIP, Menteri NasDem Ini Harus Siap Ditendang Jokowi

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 itu menegaskan PDIP selalu kritis atas kebijakan pemerintah yang kontraproduktif.

"Ini juga catatan bagi presiden, apakah itu akan membawa konsekuensi bagi reshuffle," ucap Hasto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: