Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendes PDTT: Program Kerja Kemendes Harus Berbasis IT

Mendes PDTT: Program Kerja Kemendes Harus Berbasis IT Kredit Foto: Kemendes PDTT
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menginstruksikan kepada seluruh pegawai untuk beradaptasi dengan canggihnya teknologi informasi. Menurutnya, cara-cara konvensional sudah tidak layak lagi dipergunakan dalam pelaksanaan program-program di Kemendes PDTT.

Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini juga meminta di awal 2023 ini mulai direncanakan seluruh program dengan berbasis IT, mulai dari perencanaan dalam pengelolaannya serta evaluasi membangun secara keseluruhan.

Baca Juga: Kemendes PDTT Raih Peringkat 4 Terbaik Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik 2022

"Tantangan kita ke depan yang harus kita mulai di awal tahun 2023 ini adalah model pengelolaan pembangunan, perencanaan, evaluasi, pengelolaan pemerintahan berbasis IT mulai harus kita lakukan. Apalagi, di lingkungan Kemendes yang menangani 3 kegiatan yang semuanya tidak mungkin dilakukan manual," ujar Gus Halim dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/1/2023).

Dalam hal ini, tiga program tersebut berkaitan dengan desa, pembangunan daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi. Untuk itu, upaya dalam pembangunan desa harus memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi termasuk dalam meng-update data sebagai acuan untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada. Selain itu, setiap SDM juga wajib meningkatkan kapasitas sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi terkini.

Lebih lanjut Gus Halim menuturkan pentingnya mengubah mindset masyarakat terkait dengan program transmigrasi. Menjadi salah satu upaya pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan, ia berharap masyarakat dapat suka rela mengikuti program tersebut tanpa rasa takut.

"Pertama tentang desa lalu kawasan transmigrasi. Ratusan kawasan baik yang lama atau yang baru dan banyak kawasan transmigrasi yang kita siapkan untuk RPJP dan RPJMN yang akan datang dengan hal-hal baru sehingga transmigrasi tidak lagi menjadi sesuatu yang menakutkan," tegasnya.

"Pembangunan daerah tertinggal ini adalah keniscayaan. Semua itu tidak mungkin kita lakukan tanpa menggunakan pendekatan IT memanfaatkan kecanggihan teknologi. Saya ajak semua untuk terus melakukan pembenahan diri, meningkatkan kapasitas kita dengan tuntutan zaman," sambung Gus Halim.

Sementara itu, akar budaya Indonesia tetap menjadi hal utama dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk melaksanakan tiga program Kemendes PDTT. Hal ini sebagaimana tercantum dalam SDGs Desa ke-18, Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.

"Kita wajib mengikuti perubahan dan perkembangan zaman, tapi kita harus tetap berpijak pada bumi. Artinya, apapun perkembangan teknologi perkembangan global kita harus tetep tumbuh dengan akar budaya Indonesia, dengan budaya santun," pungkas Gus Halim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: