- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Tingkatkan Pendapatan, Hillcon Naikkan Volume Produksi dan Pengangkutan Bijih Nikel di WBN
PT Weda Bay Nickel (WBN) meminta PT Hillcon Tbk (HILL) pada tahun 2023 meningkatkan volume produksi dari 4 juta wmt menjadi 6 juta wmt, dan juga menambah volume pengangkutan nickel ore dimana Hillcon akan mengirimkan sekitar 80 dump truk untuk jarak pengangkutan rata-rata sekitar 22 km
Hersan Qiu, Direktur Utama Hillcon mengemukakan, tambahan volume produksi sebesar 50% dan tambahan dump truk untuk pengiriman nikel ore ini akan meningkatkan pendapatan Hillcon di tahun 2023. “Kami juga tengah mempersiapkan belanja modal (capital expenditure) untuk alat alat berat tambahan ini untuk penambahan volume produksi dan pengangkutan untuk tahun depan,” katanya dalam siaran pers di Jakarta, Senin (2/1/2023).
WBN sudah mulai melaksanakan konstruksi pabrik pengolahan pemurnian bijih nikel dengan teknologi pirometalurgi/RKEF berkapasitas 30.000 ton Ni per tahun. WBN berlokasi di kawasan industri PT Indonesia Weda Industrial Park (IWIP). Sumber daya deposit WBN saat ini tercatat sebesar 12,2 juta ton nikel dengan rata-rata kandungan nikel 1,48%.
Baca Juga: Pacu Volume Produksi, Hillcon Teken LOI Dengan 2 Tambang Nikel Baru
WBN bergerak di bidang pertambangan bijih nikel dengan lokasi penambangan yang terletak di Lelilef Sawai, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
WBN termasuk salah satu objek vital nasional, dimana setiap aktivitas pertambangan maupun konstruksi harus diolah dengan extra hati-hati karena objek vital nasional ini merupakan site-site yang dilindungi negara karena merupakan sumber pendapatan dan dividen terbesar negara.
Untuk menjadi bagian dari site ini, dibutuhkan keahlian tinggi dimana hanya 4 kontraktor yang dipercaya untuk mengelolah site ini dengan masing-masing kontraktor menargetkan RKAB 4 juta ton per tahun. “Kemampuan Hillcon terbukti dengan menjadi salah satu dari 4 perusahaan pemegang kontrak karya untuk komoditi nikel Weda Bay,” katanya.
WBN merupakan bagian dari IWIP. Karena itu, setiap hasil tambang nikel tidak diperbolehkan dijual ke pabrik lain selain IWIP. “Artinya, 100 persen diolah IWIP. Itu sebabnya, dibutuhkan kepercayaan tinggi untuk mengolah nikel di site Weda Bay agar tidak terdistribusi ke perusahaan lain,” terang Hersan.
Secara teknikal WBN telah menerapkan sistem GMP (Good Mining Practice) yang cukup tinggi dan Hillcon telah berhasil mematuhi dengan baik dengan memenuhi kriteria man power, peralatan, dan sistem Weda Bay yang berstandar tinggi.
Contohnya, menurut Hersan, tiap peralatan yang diizinkan beroperasi di site ini wajib memiliki spek tinggi dengan pengamanan bagian depan mobil harus ditingkatkan. Hal ini membuktikan Hillcon mampu untuk menjadi perusahaan versatile yang bisa memenuhi kebutuhan klien.
Kerja keras WBN dihargai dan mendapat apresiasi. WBN mendapatkan penghargaan Subroto Award 2022 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM). WBN mendapat penghargaan di bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Mineral dan Batubara 2022 dengan sub-kategori Kontrak Karya.
Penghargaan itu diberikan atas keberhasilan WBN menjalankan komitmen mematuhi dan disiplin dalam pembayaran PNBP. Penghargaan tersebut diberikan Kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia.
Asal tahu saja, pada bulan Desember 2022 ini Hillcon telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan dua perusahaan tambang nikel, yaitu PT Sarana Mineralindo Perkasa (SMP) dan PT Adhi Kartiko Pratama (AKP). SMP berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, sementara AKP berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Dua perusahaan ini diharapkan dapat menambah volume produksi nikel sebesar 6 juta wmt atau senilai US$ 60 juta per tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement