Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jika Salah Pilih Capres, PDIP Bakal Dicap Sebagai Partai yang Tidak Punya Idealisme

Jika Salah Pilih Capres, PDIP Bakal Dicap Sebagai Partai yang Tidak Punya Idealisme Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers saat penutupan Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (10/8/2019). Megawati Soekarnoputri mengumumkan dan melantik 27 orang pengurus DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024. | Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Langkah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) akan menentukan nasib partainya ke depan. 

Menurut pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung, jika salah langkah maka PDIP akan dicap sebagai partai yang tidak punya idealisme.

Megawati kata dia saat ini memang tengah berada di posisi kesulitan untuk memutuskan siapa yang pantas menjadi pengganti Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga: Demi Kemenangan, Pengamat Sebut Golkar Harus Segera 'Bajak' Ganjar Pranowo dari PDIP

Rocky menambahkan, ‘trah’ Soekarno memang menjadi ciri dalam diri PDIP, dan jika pemimpin selanjutnya tidak bisa meneruskan hal tersebut, maka akan menjadi akhir bagi partai berlogo banteng itu.

“Mau tetap Soekarno yang diingat atau nanti PDIP yang diingat sebagai partai yang nggak punya lagi idealisme gitu,” ucapnya dalam kanal YouTube-nya, Senin, (2/1/2023).

Dua kader PDIP yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo memang selama ini disebut akan saling memperebutkan tiket capres kata dia, juga membuat Mega berpikir keras.

Namun, dia menyarankan agar Puan diberi waktu untuk mematangkan dirinya selama lima tahun baru nyapres.

“Saya bisa bayangkan kesulitan dilematis Ibu Mega untuk memutuskan bahwa mau Puan yang sebetulnya meneruskan cara berpikir ibu mega, yang asli yaitu ajaran Soekarno. Banyak hal yang saya tidak setuju dengan Soekarno. Tapi Soekarno itu adalah bagian dari bangsa. Pikirannya mesti terus hadir,” tutur Rocky.

Megawati ingin melihat sejauh mana Ganjar anti terhadap kolonialisme dan kapitalisme. Pasalnya kata dia, basis kritik terhadap kapitalisme ada pada PDIP.

Baca Juga: Kader PDIP Ini Yakinkan Masyarakat Tidak Ada Presiden Jokowi Tiga Periode: Dia Udah Beli Tanah!

“Negeri ini negeri yang sangat kapitalistik. PDIP faktor dalam sejarah politik Indonesia. Bung Karno tetap akan diingat orang sebagai pejuang utama anti Kapitalisme. Sekarang PDIP harus memilih, meneruskan pikiran bung Karno berdasarkan ide dasar pendiri proklamator, yaitu kita tidak boleh berdiam diri bila ada penderitaan. Dan penderitaan itu disebabkan oleh akumulasi kapital,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: