Gerah Dipojokkan hingga Diminta 'Angkat Kaki', NasDem Ungkit 'Dosa' Jokowi ke SBY
Desakan PDI Perjuangan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) me-reshuffle menteri Partai NasDem makin kuat. Merespons hal itu, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie mengaku tidak habis pikir.
"Jadi kita ini kan satu koalisi, kok kemudian dia minta kami mundur? Itu secara perkawanan kok kurang oke. (Apalagi) yang jadi alasan itu kami mendukung Anies," ucap Gus Choi, dikutip dari program Dua Sisi di kanal YouTube tvOneNews, Jumat (6/1/2023).
Di berbagai kesempatan lain, Gus Choi menegaskan bahwa dukungan terhadap Anies Baswedan adalah untuk tahun 2024 ke depan. "Dengan Pak Jokowi tahun 2019 sampai 2024. Komitmen kami ke sana. Dijamin!" tegasnya.
"Sampai 2024 itu kami komitmen di situ. (Kalau setelah 2024 tidak mendukung) itu kan karena tidak ada komitmen sampai di situ, tetapi moral kami, otak kami, dalam komitmen kepada pemimpin sebelumnya tetap mendem jero," sambungnya dengan begitu berapi-api.
Lantas apa makna dari kata mendem jero itu? Rupanya hal ini terkait dengan komitmen Partai NasDem dan Anies terhadap program-program kerja Jokowi ke depan.
Sebagai informasi, Partai NasDem memang menuai banyak kecaman karena mendukung Anies yang dianggap antitesis Jokowi. Muncul kekhawatiran bila Anies tak akan melanjutkan program-program yang telah dikerjakan Jokowi sejak tahun 2014 lalu.
"Jadi kita tetap hargai seluruh karyanya. Yang baik-baik kita lanjutkan, tidak kita mangkrakkan," terang Gus Choi.
Namun menariknya, Gus Choi kemudian membandingkan sikap mendem jero tersebut dengan sikap Jokowi terhadap pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meski kerap mengaku sahabat Jokowi, politikus Partai NasDem itu ternyata tanpa ragu mengkritik sang presiden yang dianggap memangkrakkan beberapa program kerja SBY.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement