Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SMRC Sebut Elektabilitas Jokowi Rendah Kalau Nyapres Lagi, Rocky Gerung Ungkit Janji Kampanye: Cuma Soal Uang dan Uang

SMRC Sebut Elektabilitas Jokowi Rendah Kalau Nyapres Lagi, Rocky Gerung Ungkit Janji Kampanye: Cuma Soal Uang dan Uang Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung

"Itu yang menyebabkan kita nggak mungkin pakai data-data SMRC karena publik nggak diberi flip down, kasih tahu lebih dahulu kan, 'begini ya publik ya, Pak Jokowi bilang buat dia akan membangun tanpa utang sekarang Dia membangun sepenuhnya dengan utang'," tandas Dosen Universitas Sam Ratulangi ini.

Sebelumnya, pendiri SMRC, Prof. Saiful Mujani, menyatakan bahwa orang yang punya pikiran agar Jokowi kembali maju dalam pemilihan presiden di 2024 setelah dua kali jadi presiden, di benaknya ada keyakinan bahwa dia akan terpilih kembali karena tingkat kepuasan pada Jokowi cukup tinggi, sekitar 74,2 persen pada survei Desember 2022.

Baca Juga: Tak Bersuara Banyak Soal Perppu Cipta Kerja, Rocky Gerung Sebut Mahfud MD Hati Nuraninya Terganggu

SMRC memiliki serangkaian survei tentang preferensi publik mengenai calon-calon presiden. Dalam pertanyaan top of mind atau jawaban terbuka dan spontan, pada Mei 2021, ada 27,6 persen publik yang menyebutkan nama Joko Widodo.

Saiful melihat angka 27,6 persen tersebut terlalu rendah untuk seorang petahana yang sudah dua kali menjabat. Pada survei-survei berikutnya dukungan publik pada Jokowi secara konsisten mengalami penurunan.

Pada survei Desember 2022, hanya 15,5 persen yang menyebut nama Jokowi dalam pertanyaan top of mind mengenai calon presiden.

Baca Juga: Jokowi Diingatkan Agar Punya Taktik Jitu Hadapi Playing Victim-nya Surya Paloh Usai Nasdem Dikeluarkan dari Kabinet

Saiful melihat, dari data mengenai pilihan presiden top of mind, suara Jokowi tidak meyakinkan. Jokowi, kata dia, seharusnya unggul mendekati 50 persen sebagai orang yang sudah dua kali menjadi presiden dan memiliki tingkat kepuasan publik di atas 70 persen.

"Terlalu jauh gap antara sekitar 74,2 persen yang puas (dengan kinerja Jokowi) dengan yang memilih hanya sekitar 15,5 persen," kata Saiful.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: