Rocky Gerung Beber Strategi Istana di Pilpres 2024: Lembaga Survei dan Oligarki Ngumpul!
Pengamat Politik Rocky Gerung dengan satire khasnya menyebut setiap pukul 04.20 WIB, ada rapat bersama oligarki, lembaga survei yang dihadiri menteri utama di sebuah ruangan di Istana.
“Dua hari lalu kita bahas terus-menerus bahwa setiap jam 04.20 di istana, dikumpulkanlah di situ lembaga survei, oligarki ada wakil oligarki untuk supply keinginan politik dan ekonomi, dan istana untuk menentukan apa headline yang mesti diajukan supaya headline-nya berguna, maka lembaga survei siap-siap kasih data tuh,” ucapnya dalam kanal YouTube-nya, Sabtu, (7/1/2023).
Hasil dari rapat itu kata dia, dibuat fabrikasi. Tujuannya untuk membuat publik gugup dan terus menekan Ketua Umum PDIP Megawati jelang HUT PDIP pada 10 Januari mendatang untuk mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Sama seperti tadi itu, lalu timbul masalah tuh Ini udah tanggal berapa, di tanggal 10 itu nanti, 4 hari lagi PDIP, masih ada waktu untuk tekan Ibu mega. Jadi begitulah kerjaan yang biasa disebut sebagai fabrikasi, dalam teori komunikasi kita difabrikasi supaya ada semacam kegugupan pada publik,” ucapnya.
Dia memastikan rakyat akan gugup melihat perkembangan dan mengetahui kepuasan rakyat terhadap Jokowi masih tinggi tapi tidak mungkin dicalonkan karena elektabilitasnya hanya 15,5 persen versi SMRC berdasarkan survei Desember 2022.
Olehnya, rakyat akan berpikir bahwa kepuasan rakyat terhadap Jokowi bisa dilanjutkan oleh Ganjar Pranowo.
Rapat yang dilakukan istana itu kata ahli filsafat ini mencoba untuk menekan Megawati agar segera mendeklarasikan Ganjar.
“Dan itu harus cepat-cepat didengar oleh Ibu Mega ya karena tanggal 10 kira-kira begitu. Ada ruang namanya war room di istana itu yang mengevaluasi daily politik dan today isuenya adalah adalah PDIP harus mengucapkan calonnya itu. Jadi Ganjar di push jauh-jauh. Sementara Anies tenang-tenang aja itu di daerah mondar-mandir dan tetap dapat dukungan relawan. Jadi fabrikasi ini yang kita ngerti, itu fungsi dari uang aja, tuh bukan fungsi dari etika politik,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement