Pada minggu kedua di awal tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan dengan rapor hijau. IHSG menguat sebesar 0,58% ke level 6.723,11 pada pembukaan sesi pertama, Senin, 9 Januari 2023.
Berdasarkan data RTI Business, terdapat 1,07 miliar saham yang diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 43.811 kali. Nilai transaksi harian yang berhasil dibukukan oleh IHSG pada pembukaan sesi pertama ini berada di angka 283,76 miliar.
Baca Juga: Terbang ke Zona Hijau, IHSG Terpantau Menguat 0,73% pada Jeda Sesi Pertama
Adapun pergerakan saham yang terpantau mencakup 221 saham naik, 113 saham turun, dan 199 saham stagnan. Selain itu, IHSG juga sempat mencatatkan level tertinggi di angka 6.723,48 dan level terendah di angka 6.690,57.
Baca Juga: IHSG 2023: Tetap Optimis di Tengah Volatilitas Pasar
Sebagai catatan, kondisi pasar modal Indonesia sekarang masih terbilang stabil. Hal ini membuat ibu pertiwi bisa sedikit bernapas lega karena gejala resesi seperti yang banyak digaungkan sejak akhir tahun lalu dinilai masih cukup jauh dari jangkauan.
Lo Kheng Hong, investor legendaris Indonesia, berkomentar mengenai hal ini dalam podcast berjudul "Pendapat Lo Kheng Hong Mengenai Resesi 2023". Ia mengatakan bahwa IHSG masih bertengger di level 7.000 sehingga masih dianggap aman.
“Kalau resesi, bursa biasanya jalan duluan. Jadi, kalau misal tahun depan resesi, itu saham udah terjun bebas duluan, baru resesi datang. Ini IHSG kita masih bertengger di 7.000, gak turun-turun, gak ada tanda-tanda resesi," tegasnya.
Baca Juga: Lo Kheng Hong Yakin Indonesia Tak Akan Resesi: Banknya Sehat-Sehat, Lihat Saja BCA, BRI, dan Mandiri
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement