Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Delapan Tren Industri Teknologi di 2033 yang Penting untuk Diketahui

Ini Delapan Tren Industri Teknologi di 2033 yang Penting untuk Diketahui Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri teknologi diperkirakan akan mengalami sejumlah perubahan pada 2023. Perubahan ini menjadi tantangan yang perlu diperhatikan oleh para pelaku bisnis agar dapat beradaptasi dengan pergerakan tren.

Menimbang situasi tersebut, Kyndryl (NYSE:KD) merangkum delapan tren utama teknologi di 2023. Berikut detail kedelapan tren tersebut.

1. Ketahanan siber akan menyusul keamanan siber sebagai masalah keamanan utama

Baca Juga: Microsoft Beri Dukungan Finansial dan Teknologi untuk Startup Naungan Living Lab Ventures

Dengan 88% dewan perusahaan kini melihat keamanan siber sebagai risiko bisnis daripada risiko teknologi, menurut survei Gartner, ketahanan siber tidak lagi hanya menjadi masalah bagi Kepala Petugas Keamanan Informasi pada 2023. Kemungkinan besar, setiap pemimpin eksekutif di organisasi akan menjadi bagian dari percakapan untuk menyamakan persepsi terkait hal ini.

Oleh karena itu, perusahaan harus memahami bahwa mereka harus melindungi semua area bisnis mereka. Hal ini membuat petugas ketahanan siber akan menjadi posisi yang paling dicari pada tahun ini.

2. Etika AI akan menjadi suatu keharusan

Solusi AI yang bertanggung jawab akan diutamakan, terutama solusi yang menargetkan wawasan (insight) yang dipersonalisasi. Hal itu terkait dengan aspek seperti risiko kredit, penjaminan emisi, atau sekadar mesin rekomendasi untuk penentuan harga yang dinamis atau memengaruhi keputusan pembelian.

Demikian pula, kemampuan observasi data akan menjadi sangat penting dan menjadi kunci untuk meningkatkan AI dalam berbisnis. Tanpa fondasi data dan DataOps yang kuat dan aman, akan sulit untuk menskalakan dan mendemokratisasi konsumsi data.

3. Komputasi awan akan mendorong inovasi

Perusahaan yang telah menerapkan adopsi komputasi awan sebelum pandemi COVID-19 bernasib lebih baik daripada yang tidak dalam hal kemampuan mereka untuk memutar model bisnis mereka dan memanfaatkan peluang serta menghasilkan aliran pendapatan baru. Para ahli mengatakan hal yang sama akan berlaku jika terjadi penurunan ekonomi. Adopsi komputasi awan memberikan jalur tercepat menuju inovasi dan memberi perusahaan lebih banyak fleksibilitas untuk menjalankan bisnis mereka di masa-masa sulit.

4. Perusahaan akan mengadopsi komputasi awan terdistribusi

Ada banyak keuntungan dari model yang terdistribusi, termasuk kemampuan untuk memvisualisasikan dan memanfaatkan data lebih baik di seluruh organisasi untuk mendorong nilai dan mengaktifkan kemampuan Web3 baru. 

Di ekosistem komputasi awan terdistribusi, beban kerja diselaraskan dengan lokasi sumber daya tertentu untuk memenuhi kebutuhan kepatuhan dan persyaratan kinerja atau mendukung komputasi edge, sekaligus dikelola secara terpusat dari penyedia komputasi awan publik.

5. Jaringan komputasi awan akan tumbuh

Karena semakin banyak perusahaan yang mengalihkan beban kerja dan bisnis ke komputasi awan, mereka menggunakan sarana konektivitas yang berbeda ke komputasi awan daripada yang dibangun secara tradisional di masa lalu. 

Meski banyak penyedia layanan yang memvirtualisasikan infrastruktur, namun banyak dari perusahaan ini tidak memiliki saluran direct-to-enterprise yang baik. Akan ada peningkatan permintaan untuk mengintegrasikan konektivitas dengan layanan terkelola, dan membantu perusahaan mengelola multi-jaringan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: