Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mencermati Pertemuan Jokowi dan Anwar Ibrahim yang Menghasilkan 5 Hal Penting

Mencermati Pertemuan Jokowi dan Anwar Ibrahim yang Menghasilkan 5 Hal Penting Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertemuan antara Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Joko Widodo pada Senin (9/1/2023) di Istana Kepresidenan Bogor, menghasilkan lima hal penting.

Jokowi menekankan lima hal, yakni mengenai perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI), masalah perbatasan dua negara, memperkuat kerja sama untuk meningkatkan pasar dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit, dan apresiasi atas dukungan Malaysia terhadap Perjanjian Flight Information Region (FIR) Indonesia-Singapura, serta memperkuat kerja sama ASEAN sekaligus meningkatkan peran ASEAN di kawasan Indo-Pasifik.

Baca Juga: WTO Aja Dihadapi, Tak Gentarnya Jokowi pada Asing Ditujukan Demi Rakyat: Harus Berani, Jangan Mundur!

Presiden menyambut baik komitmen Anwar Ibrahim untuk melindungi PMI yang ada di Malaysia dan berharap penerapan One Channel System (OCS) dapat dijalankan secara bersama.

Tak hanya itu, ia juga menekankan mengenai kembali pentingnya pembangunan community learning center di Semenanjung untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia.

Kedua, terkait masalah perbatasan, kedua pemimpin sepakat untuk memastikan kesepakatan terkait perbatasan darat Sebatik, perbatasan darat Sinapad Sesai, serta perbatasan laut di Laut Sulawesi dan Selat Malaka dapat ditandatangani tahun ini.

“Tadi kita telah membicarakan dan bersepakat agar MoU perbatasan darat segmen Sebatik dan segmen Sinapad Sesai dapat ditandatangani tahun ini. Dan, juga perjanjian laut wilayah di Laut Sulawesi dan di Selat Malaka bagian selatan juga bisa disepakati tahun ini,” ujarnya.

Ketiga, Presiden Jokowi dan Anwar Ibrahim juga sepakat untuk memperkuat kerja sama untuk meningkatkan pasar dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit.

“Kita juga tadi bersepakat memperkuat kerja sama melalui Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit,” imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: