Dukung Ganjar Pranowo Jadi Capres Duluan, Grace Natalie Disebut Tidak Perlu Minta Maaf Kepada Megawati
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus mengatakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie tidak perlu minta maaf kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hal ini karena sebelumnya PSI dinilai telah ‘melangkahi’ PDIP dan mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) yang akan didukung pada Pilpres 2024 mendatang.
"Grace Natalie tidak perlu meminta maaf kepada Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri, karena telah mendeklarasikan kader PDIP, Ganjar Pranowo jadi bakal calon Presiden dari PSI," kata Petris melalui keterangan yang dilansir, Senin (16/1/23).
Menurut Petrus, di dalam AD/ART PDI Perjuangan, UU Parpol, maupun UU Pemilu tidak melarang sebuah partai politik mencalonkan seseorang menjadi bakal calon presiden dari kader parpol lain. Selain itu, regulasi juga tidak melarang seorang WNI bukan kader partai politik, justru UU membuka pintu kepada parpol untuk berkoalisi.
"Pendeklarasian GP (Ganjar Pranowo), kader PDIP sebagai bakal calon presiden 2024 oleh Partai PSI sah-sah saja, karena itu merupakan bagian dari proses pendidikan politik," ujar Petrus.
Petrus mengingatkan bahwa UUD 1945 mensyaratkan seorang calon presiden atau wakil presiden haruslah warga negara Indonesia (WNI) sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri.
Kemudian, seorang capres-cawapres tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai presiden dan wakil presiden.
Dengan begitu, katanya, meskipun Ganjar kader PDIP, itu tidak menghapus hak gubernur Jateng itu menjadi bakal capres dari partai politik lain.
Oleh karena itu, tidak menjadi halangan bagi Ganjar atau partai politik lain di luar PDIP untuk menjadikan mantan anggota DPR RI jadi bakal Capres 2024, sebagaimana telah dilakukan PSI atau PAN dalam Pilpres 2024.
"Tidak menjadi halangan bagi PSI atau PAN atau parpol lainnya untuk merekrut GP menjadi capres di luar PDIP,” ujar Petrus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement