Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PN Surabaya Tetapkan Penundaan Bayar Utang Rp153 Miliar Pada Pengelola PLTU Embalut, Begini Alasannya

PN Surabaya Tetapkan Penundaan Bayar Utang Rp153 Miliar Pada Pengelola PLTU Embalut, Begini Alasannya Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri (PN) Surabaya resmi menetapkan penundaan kewajiban pembayaran utang senilai Rp153 miliar kepada pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Embalut di Kalimantan Timur, yaitu PT Indonesia Energi Dinamika

Ketua Majelis Hakim, Taufan Mandala, SH mengatakan pemohon perkara ini adalah perusahaan konstruksi PT Graha Benua Etam yang sejak 2019 mengerjakan berbagai proyek konstruksi di PLTU Embalut.

Baca Juga: MenkopUKM Teten: Dengan SEMA 1/2022 Koperasi Tidak Mudah Dipailitkan dan PKPU

Namun, PT Indonesia Energi Dinamika selaku pemberi proyek sampai sekarang belum melunasi pembayaran jasa konstruksi PT Graha Benua Etam yang seluruhnya telah dikerjakan senilai Rp153 miliar, sedangkan operasional PLTU Embalut sampai sekarang masih mangkrak. 

"Mengadili, mengabulkan PKPU sementara. Menetapkan termohon PT Indonesia Energi Dinamika dalam keadaan PKPU sementara selama 45 hari. Yaitu sampai 2 Maret 2023, terhitung sejak putusan pengadilan," tegas Taufan, saat membacakan putusan di Pengadilan Niaga PN Surabaya, Senin (16/1/2023) petang. 

Baca Juga: PLN dan Pemkot Medan Bangun Pabrik Biomassa, Ubah Sampah Kota Jadi Bahan Bakar PLTU

Taufan menyatakan termohon yakni PT Indonesia Energi Dinamika selaku debitur, dalam pembuatan proposal selama proses PKPU senilai Rp153 miliar tersebut juga memiliki kreditur selain PT Graha Benua Etam, yaitu PT Mandiri Tunas Finance dan Koperasi Jasa Mandiri Sejahtera. 

Dalam putusannya, Taufan memastikan segera membentuk Hakim Pengawas selama proses PKPU. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: