Pembayaran Berbasis Kartu Masih Diminati, Jalin Tingkatkan Keamanan Transaksi Nasabah Bank Lewat Sertifikasi Internasional
PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) berhasil meraih sertifikasi internasional Payment Card Industry Data Security Standard (PCI-DSS) versi 3.2.1 dan Payment Card Industry Personal Identification Number (PCI-PIN) versi 3.1 dari Network Intelligence Pvt. Ltd, lembaga cybersecurity global yang menjadi salah satu standar asesor pada industri pembayaran.
Diraihnya kedua sertifikasi ini menempatkan Jalin sebagai Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) di Indonesia yang memegang sertifikasi PCI-DSS dan PIC-PIN sekaligus, sehingga meningkatkan keamanan nasabah bank dalam bertransaksi menggunakan kartu ATM/Debit.
Direktur Jalin, Aries Barkah, mengatakan pesatnya pertumbuhan transaksi digital di Indonesia menuntut Jalin selaku perusahaan berbasis teknologi layanan keuangan serta pemegang market share terbesar di kategori debit switch tanah air untuk menjaga kualitas keamanannya yang sesuai standar internasional.
Asesmen yang dilakukan langsung oleh Qualified Security Assessor (QSA) untuk PCI-DSS dan Qualified PIN Assessor (QPA) untuk PCI-PIN dari Network Intelligence memastikan sistem infrastruktur yang Jalin gunakan telah memenuhi kriteria keamanan tertinggi, serta meminimalisir risiko celah keamanan sistem informasi pada semua aktivitas operasional transaksi harian yang dilakukan oleh Perusahaan.
Baca Juga: ABA Tekankan Pentingnya Konektivitas dan Integrasi Sistem Pembayaran di ASEAN
“Meskipun transaksi digital tumbuh sangat tinggi, kami melihat masih adanya minat masyarakat dalam bertransaksi menggunakan kartu seperti di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) maupun pembayaran debit di mesin Electronic Data Capture (EDC). Merujuk dari data yang dirilis Bank Indonesia (BI) tahun 2022, volume transaksi dalam negeri di layanan ATM dan Mobile Banking masih mencapai 2,85 milyar transaksi/tahun dan volume transaksi debit mencapai 235 juta transaksi/tahun. Hal ini mendorong kami untuk terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan nasabah bank member Jalin dalam bertransaksi berbasis kartu,” ujar Aries.
Lebih jauh Aries menjelaskan, sertifikasi PCI-DSS versi 3.2.1 mengevaluasi efektivitas implementasi proses dan kontrol Jalin selaku penyedia infrastruktur pembayaran melalui 12 persyaratan asesmen yang end-to-end.
Sementara PCI-PIN terbaru versi 3.1 mengevaluasi keamanan sistem nomor identifikasi pribadi atau PIN berbasis kartu secara ketat melalui 33 kriteria pengujian. Langkah ini Jalin ambil untuk melengkapi sertifikasi ISO 27001:2013 yang telah diraih oleh Perusahaan sejak tahun 2018 dan memenuhi kepatuhan Audit Teknologi Informasi (TI) secara periodik sesuai Peraturan Bank Indonesia.
“Ini menjadi langkah kami dalam menjaga kepercayaan 40 member bank yang tergabung dalam jaringan Link khususnya untuk layanan ATM dan Debit Link. Dengan diraihnya sertifikasi ini, Jalin berupaya mengurangi potensi fraud maupun kebocoran data yang senantiasa menjadi perhatian utama kami. Sehingga hal ini bisa menjadi assurance bagi nasabah bank member agar lebih nyaman dalam bertransaksi atau melakukan pembayaran,” tambahnya.
Data BI melaporkan, per bulan September 2022 nilai transaksi kartu debit mencatatkan angka sebesar Rp657,97 triliun, lebih tinggi 3,21% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Sementara volume transaksi kartu debit di Indonesia mencatatkan angka 640,41 juta kali pada September 2022 atau meningkat meningkat 5,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Angka ini menunjukkan masih adanya kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi secara langsung di mesin ATM maupun EDC seiring dengan mulai kembalinya mobilisasi masyarakat pasca pandemi.
“Saat ini Jalin juga sedang mengembangkan layanan Virtual ATM dan Third Party Processor (TPP) untuk melengkapi pilihan transaksi digital masyarakat. Berbagai sertifikasi yang diperoleh merupakan komitmen Jalin dalam memenuhi standar-standar nasional dan global industri pembayaran, serta mendukung rencana ekspansi Perusahaan baik secara nasional maupun regional di Asia Tenggara lewat layanan TPP yang saat ini telah menggandeng global principal seperti MasterCard dan Visa Inc., dan nantinya diperluas ke JCB International hingga China UnionPay. Ini menjadi pijakan strategis Perusahaan dalam bertransformasi kearah layanan digital yang sejalan dengan visi kami menjadi ‘The National Digital Highway’,” tutup Aries.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement