Rekomendasi Strategis Meta untuk Rencana Kampanye Produk dan Konten Jelang Ramadan 2023

Warta Ekonomi, Jakarta -

Jelang momen Ramadan 2023, Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian menyampaikan bahwa para pelaku usaha dan juga brand perlu melakukan persiapan untuk melakukan perencanaan pengenalan produk atau brand 10 hari sebelum Ramadan tiba.

"Pertama jelas kapan kita melakukan branding itu harus dilakukan ketika 10 hari ketika orang melakukan planning. Ketika orang melakukan planning, di situlah kita menjalankan kampanye mengenai produk ataupun brand yang mau diperkenalkan. Ingat bahwa tadi itu ketika di ramadan orang sangat terbuka untuk mencoba brand-brand baru, jadi perkenalan di situ," tutur Pieter kepada media pada Kamis (20/1/2023).

"Terus yang kedua formatnya seperti apa? Format yang kita sarankan itu adalah format dengan video. Misalnya contoh video pendek reels atau stories, itu kan engaging sekali ya. Apalagi kalau misalkan ditambah dengan adanya kreator, karena kenapa? Karena kalau kita lihat dari sisi kreator itu adalah satu di antara dua orang itu merasa lebih nyaman jika ada kreator yang mengatakan, data kita, konversi terjadi, itu mereka melakukan pembelian di hype dengan kreator," tambahnya.

Baca Juga: Rilis Panduan Ramadan 2023, Meta Ingatkan Pengusaha untuk Bersiap Sebelum H-10 Ramadan

Dalam perencanaan ini, Pieter menegaskan bahwa perencanaan harus pula kembali pada konteks dasar pemasaran, di mana harus mempertimbangkan pada iklan untuk dapat dilihat oleh audiens melalui kampanye yang dilakukan secara berkelanjutan. Ujarnya, "jadi reach kali frekuensinya jadi penting. Kan kalau orang cuma melihat ini sekali mungkin tidak tergerak, jadi memang harus dilihat berkali-kali. Ini prinsip dasar marketing."

Untuk sistem ads di Meta pada bulan ramadan, Pieter mengungkapkan bahwa ads akan bisa tetap berjalan seperti biasanya. Di mana saat bulan ramadan juga para pengusaha dapat memanfaatkan berbagai kegiatan seseruan yang diadakan oleh Meta. Kegiatan seseruan ini bisa dilakukan oleh pemilik usaha atau pun brand dan juga konten kreator Meta. Dalam hal ini Pieter mengungkapkan bahwa Meta terbuka untuk berbagai kerja sama yang diusulkan.

Untuk rekomendasi pembuatan konten baik untuk konten produk atau konten dari konten kreator, menekankan pada reach dan frekuensi, Pieter turut menambahkan bahwa untuk mendapatkan engagement yang lebih dengan audiens, para pengusaha atau brand dan juga konten kreator perlu memperhatikan penggunaan platform dengan tepat dan mengatur periodik konten.

"Tergantung dari interface-nya. Kalau kita bicara soal story, keunggulan dari story itu meng-engage follower. Keunggulan dari story juga interaksi, kita bisa mendorong supaya follower-nya kita itu berinteraksi dengan kita dan itu akan menghasilkan brand loyalty. Tapi kalau kita bicara reels, reels bukan hanya untuk follower, jadi reach-nya akan besar sekali. Saya pribadi selalu mengatakan bahwa ketika ingin meng-engage seseorang biasanya itu orang itu akan ter-engage setelah melihat tiga sampai empat kali brand yang sama. Jadi berapa sering itu bisa diatur durasinya, tapi saya rasa penting sekali untuk diatur frekuensinya. Ada juga feed, itu juga bisa membantu meng-engage," terang Pieter.

Tambahnya, "manfaatkan semua interface yang ada, pahami kegunaannya. Kedua, pahami kemampuan platform-nya. Kalau kita bicara koneksi, kalau kita bicara ketemu dengan teman-teman, follower, dan lainnya itu artinya di Instagram dan Facebook. Kalau misalkan kita mendorong sesuatu yang sifatnya cuma distribusi, broadcast, penting. Manfaatkan sebaik-sebaiknya hal tersebut. Bagaimana caranya membuat konten yang menarik, jadinya adalah menghasilkan entertaiment dan connections yang bisa dilakukan di platform Meta."