Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akui Kesalahannya Pertama pada Allah, Arief Poyuono: Saya Bahagia Mendengar Ucapan Cak Nun

Akui Kesalahannya Pertama pada Allah, Arief Poyuono: Saya Bahagia Mendengar Ucapan Cak Nun Kredit Foto: Instagram/Emha Ainun Nadjib
Warta Ekonomi, Jakarta -

Permintaan maaf Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun atas pernyataanya yang menyamakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Firaun diapresiasi eks Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono.

Sebelumnya, ucapannya yang mengibaratkan sejumlah tokoh nasional dengan Firaun, Haman, dan Qorun disorot publik dan tak sedikit yang mengkritik Cak Nun.

Baca Juga: Lantang Sebut Jokowi seperti Firaun, Apakah Cak Nun Selevel Nabi Musa Jadi Pertanyaan

"Saya bahagia mendengar ucapan Cak Nun," ungkapnya, dikutip dari cuitannya di Twitter, Jumat (20/1/2023).

Langkah Cak Nun dengan mengakui kesalahannya kepada Allah yang menciptakan Jokowi, lalu pada Jokowi, kemudian masyarakat, menurutnya bisa jadi pelajaran dan teladan.

"Sebagai bentuk pelajaran bagi kita semua, dengan mengakui kesalahannya pertama pada Allah yang menciptakan @jokowi lalu pada @jokowi, dan yang terdampak dengan perkataan Cak Nun," ujarnya.

"Orang yg berani mengakui kesalahannya secara jujur patut ditiru," pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya Cak Nun menyampaikan sebuah video berjudul 'Mbah Nun Kesambet' yang diunggah di channel YouTube CakNun.com, Selasa (17/1) malam.

"Saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita, atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu," ujar Cak Nun.

Baca Juga: Sadar Diri dan Minta Maaf Atas Ceramah 'Jokowi Firaun', Cak Nun Masih Aja Dicecar Netizen: Tidak Tulus dan Tetap Arogan!

Cak Nun menyampaikan telah meminta maaf kepada keluarganya pula lantaran tak memikirkan konsekuensi dari apa yang ia ucapkan waktu itu. Dia merasa telah melanggar ajarannya sendiri.

"Saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan. Kan, saya mengajarkan di Maiyah dan semua keluarga bahwa ora waton bener (tak asal benar) kui kok ucapke, kan harus baik harus efeknya, harus diperhitungkan harus bijaksana," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: